PADANG – Sepekan jelang perayaan hari raya Idul Adha 1439 hijriah, penjualan hewan kurban mulai meningkat. Kebutuhan hewan kurban Sumbar diperkirakan mencapai 43.500 ekor.
Hewan kurban itu terdiri dari sapi, kambing dan domba. Dibanding tahun sebelumnya, total kebutuhan hewan kurban mencapai 42 ribu, sebanyak 36 ribu ekor adalah sapi, sisanya kambing dan domba.
Dari pantauan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, hingga kemarin, stok hewan kurban cukup untuk memenuhi kebutuhan. Jumlah itu terlihat pada tiga pasar ternak yang aktif, Muaro Paneh di Kabupaten Solok, Palangki di Sijunjung dan Sungai Sarik Padang Pariaman.
“Stok cukup, itu kita lihat dari kunjungan pada sejumlah pasar ternak,”sebut Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, M. Kamil kemarin.
Dikatakannya, ada tiga fokus perhatian pemerintah. Memastikan kondisi stok hewan kurban ada, memastikan hewan kurban sehat dan tidak ada pemotongan sapi betina produktif.
“Untuk sapi betina juga aman, di pasar itu sekitar 70 persen stok sapi ada jantan,”ujarnya.
Sementara untuk memastikan kesehatan hewan, Dinas Peternakan turun langsung pada pasar dan penampungan hewan kurban. Petugas melakukan pengecekan, kemudian memberikan surat keterangan kesehatan hewan.
Pengurus masjid juga didorong untuk membeli hewan kurban yang sudah mendapatakan surat keterangan sehat. Karena itu dapat memastikan daging kurban sehat untuk dikonsumsi.
“Secara umum sapi di Sumbar bebas penyakit hewan zoonosis, penyakit yang dapat menular pada manusia. Meski begitu kita tetap waspada, karena hewan kurban itu tidak semuanya berasal dari Sumbar,”katanya.
Salah seorang tauke sapi di pasar Muara Panas, Ade, 35, mengatakan, tidak ada kekhawatiran terhadap stok sapi kurban menyonsong Idul Adha 2018. Setidaknya, terdapat sekitar 1.300 ekor sapi dan kerbau yang siap di jual pedagang pada masyarakat yang turut berkurban tahun ini. (yose)