Padang – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memastikan ketersediaan tempat tidur rumah sakit masih cukup melayani pasien corona di Sumbar. Pasien juga diminta jangan memilih-milih rumah sakit.
“Jika rumah sakit yang diharapkan sudah penuh, jangan maksa ke situ. Kalau sudah penuh, nanti tidak terlayani. Kan kesehatan pasien juga terabaikan,”sebut Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menegaskan terkait Koordinasi antar Dinas Kesehatan se-Sumbar dan Direktur Seluruh Rumah Sakit se-Sumbar, Senin (4/10).
Dikatakannya, Dinas Kesehatan se-Sumbar sudah melakukan koordinasi. Sepakat dengan satu sistem Informasi Teknologi (IT). Kerjasama itu, diharapkan bisa menekan kematian, di bawah dua persen dan meningkatkan kesembuhan diatas 50 persen. Penanganan cepat dan baik diyakini akan berimbas pada penekanan angka kematian serta kenaikan jumlah kesembuhan.
“Langkah kita dengan mengatur pasien yang masuk ke rumah sakit. Karena tidak semua pasien covid-19 harus ke rumah sakit. Ada pilihan tergantung dengan kondisi sakit yang dialami pasien covid-19. Yang pasti kita mengatur pasien, terutama pasien berat dengan dengan komorbid, atau penyakit bawaan. Jika berat, ada SPH, Hermina, Akchmad Muchtar, RS Unand, RSUD Rasidin, RSUD Natsir,” sebut Irwan.
Sementara untuk pasien dengan sakit sedang, juga bisa pada rumah sakit yang tersedia untuk berat. Kemudian ditambah dengan rumah sakit daerah kabupaten dan kota. “Kalau untuk ringan maksimalkan isolasi, sekarang puluhan rumah sudah bisa isolasi. Tiap daerah, ada di nagari ada, Diklat dan tempat pertemuan, Rusunawa juga bisa. Jadi tidak semua pasien ke rumah sakit,” ulasnya.
Pengaturan tersebut menurut Irwan, potensi rumah sakit masih akan mampu menampung pasien covid-19 berat. Walau ada penambahan 200 orang positif perhari, dengan status sakit berat 10 persen, maka ada 20 orang. Karena Sumbar memiliki potensi sebanyak 8.000 lebih tempat tidur. Sekarang bisa disediakan 800, masih kosong 200. Berat dan sedang sudah bisa ditampung.
“Jika kesembuhan menjadi 50 persen tiap harinya, maka ketersediaan rumah sakit akan tetap bisa menanganai pasien covid-19 di Sumbar,”ujarnya.
Bahkan, katanya dengan kewajiban melayani pasien covid, saat ini ada rencana penambahan tempat tidur bagi sejumlah rumah sakit. Diantaranya, 150 tempat tidur di Rumah Sakit M. Djamil, 90 tempat tidur di RS Unand, 80 tempat tidur di Semen Padang Hotpital (SPH).
“Kemudian RSUD Pariaman difullkan 250 tempat tidur. Rumah sakit daerah juga. Tidak ada lagi penutupan pelayanan rumah sakit. Semua harus buka. Kuncinya, koordinasi. Sekarang jadi satu sistem IT,” ungkapnya.
Lebih lanjut diutarakannya, tingkat kematian akibat covid-19 di Sumbar kurang dari 2% dan masih di bawah rata-rata Nasional. Sementara tingkat kesembuhan mencapai 51% dan diyakini akan terus naik persentasenya.
“Saya yakin, dengan penanganan serius dari tenaga kesehatan, tanpa mendahului Tuhan, angka kematian bakal dapat terus ditekan dan kesembuhan bisa kita tingkatkan,” ujar gubernur.
Gubernur mengharapkan koordinasi terus terjalin, baik itu antara dinas kesehatan dengan rumah sakit, maupun antar sesama rumah sakit.