Payakumbuh Gelar Festival Marandang Tingkat Sumatera Barat

Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz, saat vicon. (ist)

Payakumbuh – Sebagai daerah yang baru saja membranding ulang tagline kotanya, Payakumbuh masih terlihat kikuk. Untuk lebih menggaungkan branding City of Randang, Pemko setempat melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora), bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat, akan melaksanakan festival marandang. Rencananya festival ini berlangsung dari tanggal 15 hinga 16 Oktober mendatang.

Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz, Selasa (6/10) mengatakan, pelaksanaan festival akan dipusatkan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Ratapan Ibuh, Kelurahan Ibuh, dan diikuti oleh lima kabupaten dan kota di Sumatera Barat.

“Berhubung kegiatan ini berlangsung di tengah pandemi covid-19, maka kegiatan kita laksanakan secara virtual dan juga ini baru yang pertama kali. Maka kedepannya, kita berharap kegiatan ini dapat masuk dalam kalender iven tahunan kota Payakumbuh,” ujarnya.

Menurutnya, di Kota Payakumbuh saat ini sudah ada sekolah khusus untuk belajar memasak randang ini. Dengan berdirinya sekolah randang ini, diberharapkan kedepan akan banyak SDM terampil yang mampu memasak randang. Sehingga Kota Payakumbuh bisa memproduksi randang sebanyak 10 ton perhari.

“Selain itu, kita juga turut menaruh harapan sesuai dengan branding sebagai City of Randang, suatu saat nanti Kota Payakumbuh dapat menjadi sentra kuliner rendang terbesar yang pernah ada,” tambahnya.

Setali tiga uang dengan Wakil Walikota Erwin Yunaz, kepala bidang pengembangan ekonomi kreatif Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat Derliati, juga turut mengiyakan jika festival marandang akan berlangsung secara virtual dan juga kegiatan berlangsung untuk memperkuat kerjasama dengan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh dalam memperkuat branding City of Randang.

“Selama kegiatan festival berlangsung nantinya, yang diperbolehkan hadir di lokasi acara selain panitia pelaksana hanya ada perwakilan dari setiap dinas pariwisata setiap daerah yang ikut serta. Hal ini dilakukan untuk memeriahkan festival marandang ini. Karena kita tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ucapnya.

Dikatakan, dirinya sangat apresiasi sekali terhadap kota Payakumbuh, karena di tengah pandemi saat ini, Kota Payakumbuh tetap berjuang untuk dapat mengadakan kegiatan festival marandang dengan segala keterbatasan yang ada.

“Semoga nantinya Kota Payakumbuh dapat menjadi yang utama dan satu-satunya kota penghasil rendang yang dituju oleh para penikmat kuliner di seluruh Indonesia bahkan mancanegara,” kata Bu Del, panggilang akrab Kabid ini.

Sementara itu, pelasana tugas Kepala Disparpora Kota Payakumbuh Andiko Jumarel secara terpisah mengatakan, jika festival marandang yang berlangsung secara virtual nanti akan melibatkan para infulencer dan youtuber. “Untuk tetap melaksanakan kegiatan festival marandang ini secara virtual, kita akan menjalin kerjasama dengan beberapa orang influencer dan youtuber kenamaan. Agar dapat menayangkan secara live, selama festival marandang berlangsung. Sehingga seluruh warga dapat menyaksikan melalui media sosial,” ucapnya.

Selain itu, Andiko juga menyampaikan, tidak hanya tentang kuliner, juga akan ada pertunjukan seni marandang yang dipersembahkan oleh sanggar pituah Bundo Kota Payakumbuh. “Pada tingkat Provinsi, ekshibisi hanya akan diikuti oleh lima kabupaten dan kota. Untuk tingkat Kota Payakumbuh akan diikuti oleh Rang Mudo Puti Bungsu dari 10 kenagarian. Juga ada lomba pengolahan dadak randang yang akan dikuti siswa-siswi SMA dan SMK di Payakumbuh,” tambahnya.

Sedangkan khusus untuk lomba pengolahan dadak randang, peserta hanya perorangan dan akan memasaknya di rumah masing-masing, kemudian mengantarkan hasilnya ke panitia. “Untuk menyukseskan kegiatan ini, kami serahkan kepada Event Organizer (EO) yang telah berpengalaman dalam kegiatan festival serupa. Sehingga hasilnya bisa lebih maksimal,” pungkas Andiko. (207)