PADANG-Impian agar Badan Usaha Milik Desa (Bumdes, di Sumbar; Badan Usaha Milik Nagari, Bumnag,–red) menjadi besar, mampu menembus pasar dunia, pasar global, tidak semata hanya sebuah impian.
“Tak ada yang mustahil. Insya allah, semua bisa diwujudkan,” kata Ketua Forum Bumdes Sumatera Barat F. Ferdi Datuk Dinagari, di Sekretariat Panitia Munas Forum Bumdes Indonesia, di Padang, kemarin.
Harapan itu, katanya, secara nyata, bisa segera terjadi. Anggota Forum Bumdes di seluruh Indonesia, akan menjadikan menindaklanjuti impian tersebut melalui salah satu bahasan penting pada Munas, Senin depan.
Apa bentuk konkritnya? Forum Bumdes Indonesia akan bersinergi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Bentuk sinergi, jika tak ada halangan, akan ditindaklanjuti dalam bentuk MoU, lalu kedua lembaga usaha ini akan mendudukkan formulasi kerjasama terbaik.
Selain itu, kata Datuk Dinagari ini, pada Munas nanti, Ketua Umum Kadinda akan berbagi dalam bahasan khusus; Bumdes Mendunia, dari Desa Menuju Pasar Global. Materi tersebut akan diberikan dalam durasi selepas ishoma, dihari kedua Munas yang bertema Berbeda Bekerjasama untuk Kedaulatan Ekonomi Desa.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Forum Bumdes Indonesia H.Febby Datuk Bangso menyebutkan, kehadiran Bumdes dimaksudkan agar ikut mendorong perubahan pola berpikir masyarakat dan sekaligus menjadikan usaha di desa sebagai landasan untuk berpijak.
Selama ini, katanya, usaha di desa nyaris tidak terperhatikan. Nyaris tidak terbina secara baik. Kehadiran Bumdes diharapkan dapat menuntun langkah-langkah masyarakat untuk memperkuat usahanya.
“Usaha yang dilakukan Bumdes harus mengakar pada habitatnya. Mengakar dan mengacu kepada usaha yang dikelola masyarakat berdasarkan potensi yang dimiliki. Tak usah mencari hal-hal di luar itu,” kata tokoh muda Sumatera Barat yang kini Staf Khusus Kemendes PDTT.
Ia kemudian menyebutkan, upaya menduniakan Bumdes sebenarnya sudah ada yang merintis. Dirintis oleh Bumdes Kumbayau Maju Bersama, Kota Sawahlunto. Mereka mengelola dan memasarkan produk hasil pertanian.
Bumdes Kumbayau sedang mempersiapkan ekspor perdana pinang ke tiga negara sekaligus, India, Turki dan Nepal. Permintaan, minimal 20 ton dalam setiap kali pengiriman.
Demi persiapan tersebut, Bumdes tersebut juga sudah menjalin kemitraan dengan PT Pos Indonesia. Perusahaan negara dan perusahaan milik nagari tersebut akan bermitra dalam konteks pengiriman dan administrasi pengiriman. (yose)