BUKITTINGGI – Suami gantung diri, istri terkapar bersimbah darah. Begitulah peristiwa tragis yang dialami Syamsuir (75) dan Jusmaniar (58), warga Kelurahan Cimpago Ipuh, Kecamatan Mandingin, Kota Bukittinggi, Selasa (4/9).
Informasi yang diperoleh menyebutkan, peristiwa yang menggegerkan itu pertama kali diketahui Murni, yang juga anak korban bersama saksi Andre yang juga menantu korban. Saat itu saksi Murni sekitar pukul 09.30 Wib baru saja pulang membeli lontong, tiba tiba ia kaget melihat ayahnya tergantung di paran rumahnya. Sedangkan di kamar terlihat ibunya terkapar bersimbah darah.
Melihat kenyataan itu, Murni langsung berteriak dan minta tolong.
Korban Jusmaniar dilarikan ke RS Ahmad Muchtar Bukittinggi dengan menggunakan ambulan milik PMI. Beberapa saat kemudian menyusul korban Syamsuir yang saat itu sudah tidak bernyawa lagi
Pelaksana tugas Kasat Reskrim Polres Bukittinggi, AKP Pradipta Pratama ketika selular mengatakan, peristiwa itu diduga berawal dari percecokan pasangan suami istri tersebut yang berbuntut pada pembacokan terhadap kepala Jusmaniar. Melihat istrinya terkapar dengan darah mengalir ke lantai, diduga sang suami berupaya gantung diri. (gindo)