JENDERAL Fakhrizal berharap warga Sumbar menjaga dunsanak-dunsanaknya dari wabah Covid.
“Ini serius sebab yang namanya wabah bisa memakan korban siapa saja, mumbang jatuh kelapa jatuh, maka mari waspada sembari terus beraktivitas,” katanya.
Menurut Fakhrizal, mungkin Allah sedang mengalihkan takdir kita ke takdir yang lain. Itulah sebabnya, warga Sumbar mesti bisa menyiasatinya. Pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan dengan sabun.
Dalam kerumuman tak tahu siapa sakit siapa sehat, tapi kalau sudah kena baru menyesal. Covid, kata jenderal adalah wabah, sehebat wabah flu 100 tahun silam.
“Surang nan sakik,” ampek nan damam,” kata dia. Ungkapan ini maksudnya, jika ada seseorang sakit maka seisi rumah juga sakit”. Kalau wabah bisa sakit benaran, sebab klaster rumah tangga sudah banyak ditemukan.
Bagi jenderal, maminteh sabalum anyuik, jauh lebih bertanggung jawab daripada mengobati. Hari ini jumlah pasien Covid, terus naik. Ini mengindikasikan kewaspadaan yang terus melemah.
Fakhrizal mengapresiasi para dokter dan tenaga medis yang bekerja luar biasa. Demikian juga pada Gugus Tugas Covid.
Wabah sudah datang sejak 2 Maret lalu hingga kini masih meluas. Wabah akan berkurang penularannya, jika orang per orang disiplin. Dalam rangka disiplin itulah Jenderal, mengajak warga Sumbar untuk menjaga diri dan dunsanak masing-masing.
Jika sudah menjaga satu sama lain, maka ketika itu wabah akan berhenti meluas. Wabah kata dia, adalah penyakit yang melanda dunia. Sekarang dunia sedang sakit, maka hindari agar jangan sakit. (*)