“Makasar adalah pintu gerbang dan pusat perdagangan Indonesia Timur. Kita berharap pameran dagang yang kita gelar menjadi langkah awal bagi kerjasama berbagai sektor dengan pemerintah daerah dan pengusaha di Timur Indonesia,” sebut Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit kemarin.
Dikatakannya, saat ini Sumbar sedang giat membangun pariwisata daerah dan pembangkit energi terbarukan seperti panas bumi. Selain peran pemerintah, peran swasta juga dibutuhkan dalam dua sektor unggulan itu.
Karena itu Pemprov Sumbar membuka ruang sebesar-besarnya untuk keterlibatan swasta dalam pembangunan daerah. Langkah itu mengingat kondisi APBD Sumbar yang tidak kuat untuk membangun di segala sektor.
Penjabat Sekretaris Provinsi Sumatera Barat Nasir Ahmad mengatakan pameran perdagangan atau expo itu akan digelar pada 15-18 November 2018 di Lapangan Karebosi Makasar.
Sejumlah pertemuan antara pemerintah provinsi, pemerintah dengan swasta dan swasta dengan swasta akan digelar dalam kegiatan itu untuk mengupayakan kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan.
Selain itu delegasi Sumbar juga akan menampilkan sejumlah kesenian daerah seperti peragaan busana adat Minangkabau, silek, tari piriang, gandang tambua, musik tradisional, seni kreasi, dan dialog kebudayaan antara ranah dengan rantau.
“Kita berharap dukungan penuh dari pemerindah daerah di Sulawesi Selatan, terutama dalam hal pertemuan bisnis dengan pelaku usaha,” ujarnya.
Pameran perdagangan atau Sumbar expo merupakan kegiatan tahunan yang digelar oleh Pemprov Sumbar dengan lokasi berbeda setiap tahun.
Kegiatan itu bertujuan untuk memaparkan potensi daerah pada berbagai pihak di sejumlah provinsi di Indonesia dengan tujuan menarik investor untuk datang ke Sumbar.
Sumbar expo 2018 adalah pelaksanaan ke delapan sejak diluncurkan 2011. Dalam sembilan tahun hanya pada 2015 kegiatan itu tidak digelar karena bertepatan dengan Pemilihan Gubernur. (yose)