SAWAHLUNTO-Potensi serai wangi di Kota Sawahlunto, khususnya di Balai Batu Sandaran, Kecamatan Barangin dan sekitarnya, cukup menjanjikan. Kini, berbagai upaya untuk menggenjot potensi tersebut tengah dilakukan. Salah satunya, termasuk melalui program “Kotaku”.
“Benar, saat ini sejumlah Program Kotaku tengah berjalan. Bersama masyarakat dan pemko setempat, potensi ini lagi kita garap. Berharap ada peningkatan ekonomi masyarakat tentunya,” ujar Camat Barangin, Kota Sawahlunto, Subandi, saat dihubungi www.topsatu.com, Rabu (25/11/2020).
Menurut Subandi, masyarakat Desa Balai Batu Sandaran (BBS) khususnya, saat ini melalui kelompok tani maupun secara mandiri, tengah giat-giatnya mengembangkan serai wangi. Ada ratusan hektare yang tengah digarap. Ada 100 Ha melalui kelompok tani dan sisanya tersebar di kebun masyarakat.
“Potensinya cukup bagus. Produksi turunannya bisa untuk kosmetik, sabun, aromaterapi dan untuk kebutuhan bahan farmasi lainnya. Makanya, bila infrastruktur terkait, mulai dari penyulingan, rumah produksi hingga infrastruktur jalan menuju kebun sekalipun, tersedia dan terbilang baik, kontan hal ini bisa menggenjot pendapatan ekonomi masyarakat,” urainya.
Artinya, bila infrastruktur itu ada, sambung Subandi, masyarakat petani tentunya tak ragu lagi untuk mengembangkannya. Soalnya, sudah ada penyulingan dan rumah produksi, termasuk membuka ruang pemasarannya. “Yang jelas, kita berterimakasih sekali dengan adanya program Kotaku ini, yang mengucurkan dana hingga Rp1 miliar untuk sejumlah kegiatan,” bebernya.
Sebelumnya, Asisten Mandiri Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) OC 2 Sumbar, Hermista Nora, menyebutkan, guna mendukung pengoptimalan potensi serai wangi di wilayah BBS tersebut, pihaknya telah ikut serta membangun sejumlah infrastruktur. Katanya, ada kegiatan peningkatan bangunan penyulingan, dan bangunan rumah produksi produk turunan minyak atsiri. Lalu, ada lagi bangunan rumah aroma terapi dan jalan beton menuju kebun serai.
“Sejumlah program strategis dari Kementerian PUPR tersebut, jelas ada sebentuk kolaborasi dan sinergi dengan masyarakat dan pemko setempat, guna mengoptimalkan potensi serai wangi dimaksud,” ujar Hermista.
Terkait hal ini, Camat Barangin bersama Kepala Dinas DPKP2LH, Adrius Putra, Kabid Perkim Wensky Hardy, dan lainnya beberapa waktu lalu, pun telah turun ke lokasi kegiatan BPM PPMK Kotaku di Desa BBS dimaksud. Hal ini untuk memastikan capaian hasil pelaksanaan kegiatan infrastruktur dimaksud.
Dalam arahannya, Kadis Adrius Putra sangat mengapresiasi partisipasi masyarakat dalam mendukung terlaksananya kegiatan tersebut dan dia mengharapkan kegiatan ini dapat berlanjut dan bermanfaat guna meningkatkan perekonomian masyarakat.
Ditambahkan Wensky Hardi, pihaknya juga berharap kegiatan ini nantinya dapat dipelihara dengan baik sehingga keberfungsian infrastruktur yang dibangun dapat berlangsung lama. Disamping itu juga kembali mengingatkan kepada KSM pelaksana kegitan untuk tetap tertib administrasi, guna meminimalisir temuan-temuan pada saat pemeriksaan nantinya.
Sementara, Kepala Desa BBS Nasirwan, kontan sangat berterima kasih dan mengucapkan rasa syukur dengan adanya Program Kotaku di wilayahnya. Katanya, dengan adanya kegiatan ini sebahagian infrastruktur yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha serai wangi, sudah terbangun dan diharapkan nantinya dapat meningkatkan hasil produksinya.
“Mudah-mudahan visi pemerintahan desa untuk menjadikan Desa Balai Batu Sandaran sebagai desa agro wisata serai wangi, perlahan bisa terwujud,” ujar Nasirwan, seorang Kades berprestasi, yang segera pula akan mewakili Kota Sawahlunto pada ajang Lomba Keterbukaan Dana Desa tingkat Provinsi 2020 ini.