PADANG – Masih terjadinya prokontra soal vaksin covid-19 tentunya akan membuat pemangku kebijakan harus bekerja keras, dalam melakukan sosialisasi agar bisa diterima masyarakat secara baik.
Hal itu disampaikan juru bicara covid-19 Sumbar Jasman Rizal, yang juga Kadis Kominfo Sumbar pada Webinar yang digelar Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) bersama Dinas Kominfo Sumbar, Selasa (1/12).
Dalam webinar itu, selain Jasman Rizal, juga tampil sebagai narasumber Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD Sumbar Rumainur, dengan moderator Sherly Maureen Natasia, pembawa acara INews TV.
Pada kesempatan tersebut, selain Jasman Rizal, narasumber lainnya Rumainur mengatakan, adanya pengembangan vaksin covid-19, masih belum bisa diterima masyarakat karena tidak gencarnya sosialisasi manfaat dari vaksin tersebut.
Bahkan masyarakat hanya menerima berita hoax tentang vaksin ini, sehingga sangat dilematis dan perlu adanya counter terhadap berita hoax tersebut, dengan cara menjelaskan manfaat serta tahapan pengembangannya.
Untuk hal tersebut, kata Rumainur, perlunya adanya sinergitas dengan media massa, baik cetak,elektronik maupun online, agar sosialisasi bisa sampai pada semua lapisan masyarakat, sehingga tidak ada rasa takut jika vaksin ini nantinya diberikan pada masyarakat nantinya.
“Saat ini masih lebih banyak berita hoax tentang vaksin covid-19, selain itu sosialisasi untuk hal tersebut baru sekedar mendukung personal dalam pengembangan vaksin, bukan proses atau tahapan dari pengembangan vaksin,” jelas Rumainur.
Sebaiknya kedepan, lebih banyak melakukan sosialisasi bagaimana tahapan penemuan vaksin, yang sampai saat ini sudah masuk pada tahap ke-3, sehingga masyarakat tidak ragu lagi mempergunakannya dan hoax bisa dicegah, tambah Rumainur laigi.
Apa yang disampaikan Rumainur ditanggapi pula dengan serius Jasman Rizal, dimana ia akan meminta pada gubernur untuk melakukan pembicaraan pada bupati serta walikota, agar bisa sampai sasaran ke Nagari, desa dan Kelurahan, yang merupakan daerah administrasinya.
Selain itu, juga meminta pada stakeholder lainnya, seperti da’i, PPL dan juga perangkat adat, selain humas kabupaten dan kota untuk dapat membantu melakukan sosialisasi sampai ke tingkat terendah tataran masyarakat.
“Kita akan melakukan kordinasi pada kabupaten dan kota untuk mensosialisasikan pengembangan vaksin covid-19 ini, juga akan berkordinasi dengan stakeholder lainnya, sehingga bisa mengantisipasi hoax, dan vaksin bisa diterima masyarakat tanpa ada keraguan lagi,” papar Jasman Rizal.
Webinar yang berlangsung selama 1 jam lebih itu, berlangsung hangat dan penuh tanya-jawab, antara Narasumber dengan peserta, dengan menghasilkan beberapa masukan serta catatan penting. (benk)