PAYAKUMBUH-Kota Payakumbuh menerima piagam penghargaan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat, dalam Kategori Kota Pelaksana Implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemda se-Sumatera Barat, tahun 2020.
Piagam ini diserahkan langsung oleh kepala perwakilan BI Provinsi Sumbar Wahyu Purnama A kepada walikota Payakumbuh yang diwakili Asisten III Administrasi Umum Amriul Dt. Karayiang, dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia 2020, di aula Anggun Nan Tongga, Kantor Perwakilan BI di Kota Padang, Kamis (3/12). Pertemuan tahunan BI tahun 2020 ini bertemakan “Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi” juga diikuti oleh seluruh kantor perwakilan BI di seluruh daerah di Indonesia.
Asisten III Administrasi Umum Amriul Dt. Karayiang, yang dihubungi Singgalang, menyampaikan, Payakumbuh terus berbenah. Dimana saat ini transaksi keuangan di Payakumbuh ingin sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan teknologi, penggunaan uang tunai sudah dianggap kurang praktis dan aman.
“Kendala yang dihadapi oleh uang tunai, seperti fisiknya yang cepat rusak dan denominasinya yang bermacam, ikut mendorong munculnya inovasi dalam sistem pembayaran yang melahirkan alat pembayaran non tunai. Alat atau instrumen pembayaran non tunai yang berlaku resmi di tanah air adalah instrumen berbasis kertas, berbasis kartu dan berbasis elektronik atau aplikasi. Penggunaan instrumen non tunai wajib mendapatkan izin dan otorisasi dari dari Bank Indonesia, selaku satu-satu regulator sistem pembayaran,” ujarnya.
Amriul menyampaikan, Pemerintah Kota Payakumbuh bersyukur dan akan selalu meningkatkan palayanan kepada masyarakatnya. Tentunya dengan kebijakan yang di buat oleh Walikota Riza Falepi bersama DPRD.
“Penghargaan ini wajib kita syukuri, tapi tidak berbesar hati. Ini akan kita evaluasi dan tentunya akan kita tingkatkan kedepannya. Mudah-mudahan Pemko tidak berpuas diri dengan hal ini, tapi semakin termotivasi untuk memberikan yang lebih baik lagi,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, pada kesemapatan itu, mengatakan, tahun 2020 menjadi tahun yang sulit. Apalagi terkait pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat luas. Karena semua sektor terkena dampak pandemi Covid-19. Namun, karena sinergi yang kuat antar seluruh pihak terkait seperti perbankan dan pemerintah, diharapkan tahun 2021 nanti ekonomi Sumbar akan kembali membaik. “Perekonomian tahun 2020 harus kita syukuri, walaupun banyak terjangan dan hambatan dari pandemi dunia. Mari jadikan tahun ini sebagai pembelajaran dan mari bersama-sama menghadapi perekonomian tahun 2021 yang lebih baik lagi,” ucapnya. 207