PAYAKUMBUH– Damunar (75 tahun), warga Tigo Koto Dibaruah, Kecamatan Payakumbuh Utara, tak kuasa menahan haru isak tangisnya saat mendapatkan bantuan dana stimulan untuk merehab rumahnya sebesar Rp25 juta dari Indo Jalito Peduli, Jumat (12/2). Bantuan Indo Jalito Peduli Jakarta atau ibu-ibu perantau Minangkabau di ibukota itu memang sering memberikan bantuan untuk orang-orang yang tidak mampu di kampung halaman.
Di mana untuk kali ini Indo Jalito membuat program pulang kampuang ke Ranah Minang, dalam rangka melakukan bakti sosial bedah rumah di empat kota yakni Padang, Pariaman, Payakumbuh dan Padang Panjang. Rombongan ibu-ibu yang tergabung dalam Indo Jalito itu, dipimpin Ketua Astri Asgani.
Di Payakumbuh, kedatangan ibu-ibu Indo Jalito Peduli ini di Payakumbuh sebelumnya dijamu langsung Walikota Riza Falepi dan Ketua TP-PKK Henny Yusnita di pendopo rumah dinas walikota, Jumat (12/2) pagi. Pada kesempatan itu, Ketua TP-PKK Payakumbuh Henny Riza, yang juga sudah kenal akrab dengan ibu-ibu di Indo Jalito Peduli, menyambut rombongan itu.
Rombongan itu di Payakumbuh mendatangi rumah Ibu Damunar, kondisi rumah semi permanen wanita lansia yang tinggal bersama tiga orang cucunya sangat memprihatinkan. Kondisi dindingnya menyatu dengan rumah sebelah, sanitasinya bisa dikatakan tidak layak. Dindingnya pun pakai bambu yang dibelah delapan tanpa pengikat, di pakukan saja.
Hal itu juga diperkuat dengan keterangan Kadis Perkim Marta Minanda, didampingi Kabid Perumahan Tegra Sianita, yang dihubungi melalui telepon seluler Jumat (12/2) malam. Menurutnya, sulit menjelaskan kondisi rumah itu kepada orang yang tidak paham konstruksi. Bisa disebut rumah, bisa jadi tidak, karena tak ada pondasi sama sekali.
“Bahkan pengakuan Ibu Damunar saat kami melakukan verifikasi rumah tidak layak huni ke lapangan, sering dirinya was-was saat hujan disertai angin kencang datang, takut dinding rumahnya roboh,” ujar Marta.
Menurutnya, rumah Damunar termasuk dalam data rumah yang tidak layak huni di Payakumbuh. Damunar sebelumnya telah diusulkan untuk menerima bantuan rehab rumah, dimana saat ini proses verifikasi dinas masih berjalan. Beruntungnya, di tengah jalan ada Indo Jalito Peduli datang memberi bantuan stimulan setelah menggunakan data rumah tidak layak huni dinas.
“Ketua TP PKK Kota Payakumbuh Henny Riza Falepi berpesan kepada kami di dinas, agar mengawal proses pelaksanaan rehab rumah Ibu Damunar sampai selesai. Kalau nanti terkendala masalah dana buat tukangnya, maka dicarikan jalan dengan cara badoncek untuk dananya,” tambahnya.
Dikatakan, Ibu Damunar termasuk warga yang beruntung. Karena bantuan stimulan untuk merehab rumah dari Indo Jalito Paduli lebih besar dari bantuan pemerintah tahun ini yang hanya berkisar Rp20 juta saja.
“Rumahnya akan direhab menjadi layak huni dengan ukuran 6 x 6. Ibu Damunar kabarnya saat ini tinggal dengan cucunya bertiga, karena anak Ibu Damunar tinggal mengontrak di tempat lain. Dengan adanya bantuan stimulan rehab rumah tidak layak huni dari Indo Jalito Peduli ini, maka jumlah rumah di Payakumbuh Utara yang direhab pada tahun ini dari 8 menjadi 9 unit, total di Payakumbuh menjadi 150,” katanya.
Sementara itu, Camat Payakumbuh Utara Desfitawarni, yang mendampingi proses penyerahan bantuan secara simbolis itu, mengaku bersyukur dan menyampaikan apresiasi kepada Indo Jalito Peduli yang datang memberi bantuan kepada warganya itu.
“Warga kami ini kondisi rumahnya memang sangat memprihatinkan. Kami ucapkan terima kasih atas perhatian Indo Jalito Peduli, kami dapat sinyal kalau ibu-ibu Indo Jalito Peduli bakal balik lagi memberi bantuan bagi Ibu Damunar, syukur sekali,” ucapnya. yuke