PAYAKUMBUH-Guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity), pemerintah pusat memberlakukan penggunaan vaksin. Dimana untuk tahap awal sudah dilaksanakan secara serentak. Dan untuk tahap kedua, juga telah dilaksanakan dalam rentang waktu yang bervariasi.
Di Kota Payakumbuh, sejak dicanangkan awal Februari lalu sampai saat ini sudah 698 orang tenaga kesehatan, Forkopimda dan anggota DPRD setempat yang divaksin Covid-19 untuk dosis 1.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh melalui Kabid Kesmas dan Pencegahan Pengendalian Penyakit Fatmanelly, kepada wartawan, Kamis (18/2), mengatakan, di Kota Payakumbuh untuk pemberian vaksin dilaksanakan di 12 fasyankes atau pos vaksinasi, baik itu rumah sakit ataupun di puskesmas.
“Vaksinasi dilaksanakan di delapan puskesmas, RSUD Adnaan WD, di rumah sakit swasta juga ada seperti di RS Ibnu Sina, RSIA Annisa dan RSIA Sukma Bunda,” ujarnya.
Menurutnya, untuk pemberian vaksin dosis 1 sesuai dengan jumlah sasaran yang terdata dalam data PCare, yaitu sebanyak 1.401 orang. Tapi kenyataannya setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan riwayat penyakit, hanya 698 orang yang bisa untuk divaksin.
“Seharusnya 1.401 orang, tapi karena ada 197 orang yang ditunda karena sedang menjalani pengobatan dan 491 orang yang tidak bisa divaksin karena komorbid dan pernah positif Covid-19, makanya tidak sesuai dengan data PCarenya atau hanya 47persen yang divaksin,” tambahnya.
Dikatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pengkajian ulang terhadap data 491 vaksin yang tidak digunakan, akan diberikan kepada siapa.
“Untuk yang 491 ini akan dilakukan pengkajian ulang. Karena sesuai surat edaran Dirjen P2P NO.HK.02.02/I/368/2021 kalau mereka masuk kedalam kategori harus dilakukan vaksin. Dan kalau menolak sesuai dengan Perpres No 14 tahun 2021 akan ada sanksi yang diberikan,” katanya.
Selain itu, tambahnya untuk pemberian dosis 2, sudah mulai diberikan. Karena jeda pemberian dari dosis 1 ke dosis 2 adalah rentang waktu selama 14 hari. Sedangkan terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) hanya dialami oleh 2 orang dan setelah 30 menit observasi pasca imunisasi semuanya aman.
“Untuk dosis 2 sudah diberikan kepada 33 orang tenaga kesehatan dan insya Allah semuanya aman dan tidak ada kejadian yang aneh-aneh. Peserta hanya mengalami muntah, setelah itu tidak ada masalah yang terjadi dan mereka mendapat sertifikat karena telah divaksin. Pokoknya semua yang diberikan vaksin itu, semuanya aman-aman saja. Ini berarti vaksin yang digunakan ini memang aman untuk digunakan kepada manusia,” pungkasnya.yuke