LUBUK SIKAPING – Satu per satu objek yang didera bencana banjir pada 9 Oktober lalu di Pasaman mulai terdata. Tercatat, 503 hektar lahan pertanian dibuat rata oleh banjir. Tidak sedikitpun sisa tanaman yang layak untuk diteruskan perawatannya hingga musim panen.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Pasaman, Efrianto menjelaskan, ratusan hektare lahan rusak itu terdapat di empat kecamatan, yaitu Bonjol, Tigo Nagari, Duo Koto dan Mapat Tunggul.
“Dari total keseluruhan, tanaman yang gagal panen tersebut terdiri dari padi sebanyak 369 hektare, jagung 115 hektare serta kacang tanah dan lain-lainnya seluas 19 hektare,” kata Efrianto, Selasa (23/10).
Dirinci Efrianto, di Bonjol, tanaman padi warga yang gagal panen 125 hektare, jagung 40 hektare, kacang tanah 11 hektare. Kemudian di Kecamatan Tigo Nagari lahan padi warga yang rusak 4 hektare. Kecamatan Dua Koto lahan padi warga yang gagal panen sebanyak 65 hektare, jagung satu hektare, kacang tanah dua hektare. Terakhir di Mapat Tunggul hanya lahan jagung warga yang rusak seluas 23 hektare.
Terkait penanganan, Efrianto menyebut, Pemerintah Kabupaten Pasaman masih melakukan kajian perihal upaya strategis untuk menormalisasi lahan yang rusak tersebut. (can)