PADANG – Beredar sebuah postingan dari akun Facebook memposting narasi yang berisikan klaim bahwa kandungan Vero Cell pada vaksin Sinovac berasal dari jaringan kera hijau Afrika, mengandung virus hidup yang dilemahkan serta mengandung bahan dasar yang berbahaya seperti boraks, formalin, aluminium, dan merkuri. Postingan tersebut diposting pada 4 Maret 2021.
Berdasarkan artikel dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, Bambang Herianto sebagai Juru Bicara Vaksin COVID-19 PT Bio Farma telah memberikan klarifikasi terhadap informasi vaksin Covid-19 yang digunakan adalah vaksin untuk uji klinik (only for clinical trial) serta mengandung sel Vero. Ia menjelaskan perbedaan kemasan vaksin untuk uji klinik adalah kemasan Pre-Filled Ayringe (PFS) atau isi kemasan dan jarum suntik berada dalam satu kemasan, sedangkan vaksin yang akan digunakan untuk vaksinasi dikemas dalam bentuk vial single dose dan tidak ada label “only for clinical trial” dikarenakan sudah memperoleh izin penggunaan.
Bambang juga menjelaskan bahwa vaksin Sinovac tidak mengandung vero cell melainkan sel tersebut digunakan hanya sebagai media kultur untuk media kembang dan tumbuh virus untuk memperbanyak virus sebagai bahan baku vaksin. Sel Vero tidak terbawa dalam proses akhir pembuatan vaksin dan menggunakan virus yang sudah dimatikan (inactivated virus) dan tidak mengandung virus hidup yang dilemahkan.
Beberapa bahan yang disebutkan pada narasi seperti aluminium yang secara spesifik adalah Aluminium Hidroksida yang ternyata digunakan untuk meningkatkan kemampuan vaksin serta beberapa bahan lainnya seperti larutan fosfat sebagai stabilizer dan larutan garam Natrium Klorida untuk memberikan kenyamanan dalam penyuntikan. Vaksin Sinovac sendiri tidak mengandung boraks, formalin, merkuri, dan bahan pengawet lainnya dan sudah dijamin kualitas, keamanan, dan efektifitasnya dibawah pengawasan BPOM dan memenuhi standar internasional.
Hoax gabungan ini sudah pernah dibahas oleh turnbackhoax.id pada bulan Januari dengan 2 artikel yang berbeda yang berjudul “SALAH, Vaksin Sinovac Mengandung Sel Kera Hijau Afrika” dan “SALAH “Vaksin Sinovac Covid-19 yang akan di suntikkan kepada warga hanya untuk kelinci percobaan””.
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim Vaksin Sinovac menggunakan virus hidup yang dilemahkan serta mengandung Vero cell dan bahan berbahaya adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Link Counter
https://www.cdc.gov/vaccinesafety/concerns/adjuvants.html
https://cekfakta.tempo.co/fakta/1182/keliru-vaksin-sinovac-mengandung-bahan-berbahaya-dan-virus-hidup-yang-dilemahkan
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
(aci)