DHARMASRAYA – Deru mesin dan percikan api menghiasi peralatan perbengkelan di Centra IKM logam Kabupaten Dharmasraya. Kerasnya plat baja seirama dengan kerja keras tangan-tangan terampil di pusat industri logam tersebut, guna melahirkan kreasi yang benilai tinggi.
Wajah mereka tampak lelah, dan keringatpun bercucuran membasahi tubuh-tubuh pekerja keras ini. Tatapan mata mereka menggambarkan masa depan yang hampir nyata jika saja pusat kerajinan logam itu dikelola optimal.
“Sentra IKM logam Kabupaten Dharmasraya adalah sarana para perajin logam yang dibangun melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang IKM tahun 2018-2019, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh pelaku IKM,” ungkap Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, saat meresmikan Komplek Bangunan Sentra IKM Logam itu, secara virtual di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Katanya, dengan terpusatnya para pelaku usaha dalam satu sentra tentunya akan mempermudah pembinaan dan meningkatkan kemampuan pengrajin logam. Oleh sebab itu, upaya penguatan tersebut diperlukan pusat pengembangan desain dan teknologi yang disertai dengan pusat pengembangan sumber daya manusia, karena dua variabel itu merupakan komponen penting yang harus disinergikan sehingga menghasilkan produk yang berkualitas.
“Kemudian bakal terjadi peningkatan lapangan kerja seiring meningkatnya peningkatan kapasitas produksi yang secara berkesinambungan akan memicu peningkatan daya saing produksi melalui perbaikan kemasan dan alih teknologi, ” terang Menteri Agus Gumiwang.
Seiring berjalanya waktu, saat ini satu demi satu tujuan itu sudah mulai dicapai.
Instruktur sekaligus penanggung jawab kegiatan di Sentra IKM Logam Kabupaten Dharmasraya, Musiran mengatakan, Kamis ( 18/3), sasaran dalam peningkatan industri pelaku usaha kreatif berbahan logam melalui prinsip edukasi bagi angkatan kerja dengan keahlian menengah dan tanpa keahlian seperti yang diprogramkan pemerintah, secara bertahap sudah mulai terbuka.
“Jika terus digulirkan maka efek positif yang dipicu tentu akan mampu menyerap tenaga kerja untuk dijadikan sebagai pelaku usaha trampil dan memiliki standar kerja yang optimal dalam menggunakan mesin industri atau perbengkelan, ” terangnya
Menututnya, apabila angkatan kerja terserap di perusahaan industri berskala menengah dan besar atau menjadi seorang wirausaha yang mampu menyerap tenaga kerja, secara otomatis juga akan menekan jumlah pengangguran produktif. Artinya akan membuka jalan untuk menyejahterakan para individu yang menggeluti keahlian dalam mengolah logam.
“Saat ini barang yang dihasilkan sentra IKM logam ini sudah mulai dikenal di kalangan pengguna baik di Dharmasraya atau daerah sekitar. Barang yang dihasilkan meliputi beberapa komponen mekanik penunjang berbahan logam yang biasa dipakai pada alat berat, mesin pertanian dan mesin industri berskala kecil, ” sebutnya.
Disinggung sehubungan dengan tantangan kedepan. Menurutnya, mengingat tingkat persaingan usaha yang tinggi, IKM masih membutuhkan beberapa dukungan peralatan dan permodalan agar kemampuan produksi para perajin bisa ditingkatkan dan mampu mendatangkan pendapatan bagi kas daerah.
“Apabila ini bisa terpenuhi maka bukan tidak mungkin Sentra IKM Logam Dharmasraya bakal menjelma menjadi kekuatan baru sebagai penggerak ekonomi kerakyatan sekaligus penunjang utama dalam upaya melahirkan nilai kewirausahaan yang profesional, tangguh dan kaya fungsi, ” pungkasnya. (roni)