BATUSANGKAR – Kalau sekolah-sekolah lain masih terkendala minimnya komputer untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018, beda cerita dengan SMKN 1 Lintau Buo. Dalam pelaksanaan UNBK, sekolah ini menggunakan komputer hasil rakitan siswa.
“Ya, komputer-komputer itu hasil rakitan siswa dari jurusan teknik informatika di SMKN 1 Lintau Buo ini,” kata Kepala SMKN 1 Lintau Buo, Asvetinus, Selasa (3/4) di sela pelaksanaan UNBK.
Asvetinus mengatakan, komputer yang digunakan untuk UNBK ini adalah bahan praktik siswa untuk pelajaran merakit komputer. Karena kondisi dan kemampuan perangkat itu cukup baik, maka kepala sekolah itu pun mengambil langkah untuk menggunakannya untuk UNBK.
Menurutnya, dengan adanya komputer rakitan ini, biaya untuk pengadaan komputer pun jadi lebih ringan. Biasanya harga komputer Rp5 juta, kalau dari hasil rakitan ini hanya butuh modal Rp3 juta.
Asvetinus juga mengatakan, pada 2015 lalu memang ada bantuan untuk pengadaan komputer untuk proses belajar mengajar. Namun setelah itu mulailah siswa untuk diajarkan cara merakit komputer, yang kemudian komputer itu pun bisa digunakan untuk ujian.
“Biaya merakit komputer ini kita sediakan dari dana BOS dan komite,” jelasnya.
Dengan ketersediaan perangkat komputer yang cukup, Asvestius pun mengaku kalau penyelenggaraan UNBK dengan jumlah peserta 236 siswa di sekolahnya lancar dan tidak ada kendala.
Sementara itu, Ketua DPRD Sumbar, Hendra Irwan Rahim yang meninjau pelaksanaan UNBK di SMKN 1 Lintau Buo pun mengaku salut dengan kreatifitas siswa sekolah tersebut, yang salah satunya adalah keahlian merakit komputer. (wahyu)