PULAU PUNJUNG – Sejumlah guru inpassing di bawah naungan Kementerian Agama curhat kepada anggota DPR RI Komisi VIII, Hj.Lisda Hendrajoni dalam kegiatan dialog dan silaturami di Jorong Padang Duri, Nagari IV Koto Pulau Punjung, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Minggu (21/3/2021).
Salah seorang guru madrasah, Wardani mewakili kawan- kawan seprofesinya mengaku dianaktirikan pemerintah. Menurutnya, sekian lama mengabdi sebagai pendidik, namun nasib guru inpassing masih terkatung- katung. Sementara tanggungjawab dan tugas yang mereka emban sama dengan ASN pada umunnya.
“Kami berharap jadi ASN buk. Kepada ibuk aspirasi ini kami tumpangkan,” katanya berharap.
Menanggapi aspirasi guru inpassing ini, Anggota DPR-RI Komisi VIII, Hj.Lisda Hendrajoni mengaku, pihaknya memiliki harapan yang sama. Menurutnya, dibeberapakali kesempatan saat dirinya melakukan kegiatan kedewanan pihaknya telah meminta pemerintah khususnya kementerian untuk dapat menjadikan guru inpassing yang telah mengabdi bertahun-tahun menjadi aparatur sipil negara (ASN).
“Kami akan memperjuangkan aspirasi para guru inpassing agar pemerintah segera menaikan status mereka menjadi ASN. Khususnya bagi yang telah mengabdi bertahun-tahun,” katanya.
Politisi Nasdem ini mengakui perjuangan para guru inpassing sudah berlangsung lama. Namun hingga kini belum membuahkan hasil.
” Harapan kami Menteri Agama yang baru ini mengabulkan, karena pengangkatan guru inpassing menjadi ASN sangat tepat bila dilakukan pada saat ini. Apalagi dalam kondisi ekonomi sedang tidak bagus akibat pandemi Covid-19,” terangnya.
Menurut Hj. Lisda Hendrajoni lagi, pihaknya juga telah mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membuat regulasi yang jelas soal aturan pengangkatan dari honorer, tenaga harian hingga guru inpassing menjadi ASN.
Pada kesempatan tersebut, Hj.Lisda Hendrajoni juga menyalurkan bantuan berupa kostum senam lansia kepada warga Jorong Padang Duri, Nagari IV Koto Pulau Punjung, Kecamatan Pulau Punjung, Dharmasraya. (roni)