PADANG – Pasca banjir yang melanda Lubuk Kilangan, Padang memunculkan fakta baru berkaitan dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Baringin. Faktanya Sungai Baringin ini memiliki dua cabang yakni, satu ke arah Kelurahan Tarantang dan satu lagi ke arah Gurun Kudu, Koto Lalang.
Karena ada kebijakan penanganan sungai, pada 2000 an aliran ke arah Gurun Kudu ini ditutup.
“Aliran sungai ke Gurun Kudu ini ditutup sekitar awal 2000-an. Penutupan itu dilakukan pasca proyek irigasi Kapalo Banda Tarantang. Karena aliran dari Sungai Beringin debit airnya terlalu sedikit ke Kapalo Banda, sehingga aliran ke Sungai Kudu ditutup supaya debit airnya lebih tinggi,” ungkap Lamsuit warga Baringin, Lubuk Kilangan.
Warga RT01/RW01, itu juga menuturkan setiap terjadi banjir di Baringin, warga selalu meminta kepada para pejabat yang datang untuk meninjau lokasi banjir agar aliran sungai ke Gurun Kudu kembali dihidupkan lagi.
“Kalau aliran ini tidak dihidupakan, nagari ini akan hancur dihantam banjir bandang bila curah hujan tinggi,” kata pria itu menirukan permohonan warga RT01 kepada para pejabat Pemda.
Senada dengan Lamsuit, salah seorang petani Kudu, Syaiful One juga berharap agar aliran sungai ke Gurun Kudu itu dibuka kembali, agar jika terjadi hujan lebat, debit air di Sungai Baringin tidak lagi meluap seperti yang terjadi pada Jumat lalu. (yose)