JAKARTA – Pemerintah memutuskan kembali melarang mudik lebaran untuk mencegah peningkatan kasus Covid-19. Namun diprediksi masih akan ada masyarakat yang tetap nekat mudik meskipun ada larangan.
“Memang dari data-data yang telah dikumpulkan oleh Kemenhub kalau misalnya tidak ada larangan mudik diperkirakan 33% warga akan pulang kampung/mudik. Tapi kalau ada larangan mudik tetap saja ada yang nekat pulang yaitu sekitar 11%. Nah tugas kita bersama termasuk temen temen media utk mengingatkan bahaya mudik,” kata Kasatgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, Selasa (30/3/2021).
ia pun meminta kerja sama dari seluruh pihak untuk mengimbau masyarakat agar tidak mudik guna menekan penyebaran Covid-19. Doni mengakui bahwa mudik merupakan tradisi dari masyarakat.
“Sekali lagi mohon kerja sama seluruh pihak dimana pun berada mengimbau warga negara kita, masyarakat kita untuk tidak mudik. Memang masalah tradisi pulang kampung itu memiliki hubungan emosional. Tapi yang lebih penting lagi bagaimana kita mampu melindungi dan menyelamatkan warga negara kita,” ujarnya.
“Pengalaman inilah yang akhirnya kita laporkan dalam rapat tingkat menteri. Sehingga Pak Presiden memutuskan larangan mudik disampaikan lebih awal,” ujarnya.
Dia menyebut pelarangan dua kali libur panjang yakni Imlek dan Isra Miraj berdampak pada tidak adanya kenaikan kasus aktif yang tinggi. Bahkan, lanjut dia, terjadi penurunan kasus aktif. Termasuk juga rumah sakit yang semakin berkurang pasiennya.
“Ini harus kita syukuri. Tapi kita tidak boleh euforia seperti yang disampaikan Bapak Wapres tadi. Dan selalu diingatkan Presiden tidak boleh lengah. Jangankan satu hari, satu jam, satu menit pun kita tidak boleh lengah untuk mentaati protokol kesehatan,” katanya. (aci)
Artikel ini telah tayang di sumsel.inews.id dengan judul ” 11 Persen Masyarakat Diprediksi Tetap Nekat Mudik “,