JAKARTA – Sejumlah DPW LDII dari 33 provinsi di luar Nusa Tenggara Timur (NTT) menerima pertanggungjawaban KH Ir Chriswanto Santoso.
Perwakilan Provinsi NTT tak mengikuti Munas IX LDII ini baik secara daring maupun luring, karena masih tertimpa musibah.
Chriswanto selanjutnya dipilih menjadi calon tunggal sebagai Ketua Umum DPP LDII masa jabatan 2021-2026.
“Dalam dinamika organisasi terdapat rotasi, reposisi, dan merelaksasi kepengurusan. Kami harus kerja keras dan cepat untuk melaksanakan tugas, sebagai kontribusi LDII kepada bangsa. Kerja keras dan cerdas ini penting, karena di dalam LDII terdapat pesantren, sekolah, rumah sakit, dan berbagai amal saleh,” kata dia.
Chriswanto Santoso merupakan sosok yang dekat dengan hati warga LDII.
Sejak kuliah ia telah aktif di LDII, dan pernah menjabat Ketua DPW LDII Jawa Timur dari 1991-2015.
Sejak kuliah di Teknik Perkapalan ITS hingga menyelesaikan pascasarjana Teknik Perkapalan di Universitas New Castle, ia aktif dalam berbagai kegiatan organisasi.
Selain pernah menjadi dosen di Politeknik Surabaya, ia juga pernah menjabat pengurus harian Partai Golkar Jawa Timur.
Saat pidato pelantikannya, Chriswanto Santoso meminta seluruh pengurus dari pusat hingga daerah dan warga LDII untuk membantu pemerintah.
“Permasalahan kebangsaan tak bisa selesai sendiri oleh pemerintah, terutama dalam kondisi pandemi ini. Maka untuk itu, jangan merasa inferior karena bakal menjadi halangan untuk bekerja keras berkontribusi kepada bangsa dan negara,” ujar Chriswanto.
Meskipun pernah dimarjinalkan, menurut Chriswanto Santoso, kontribusi LDII dalam 10 tahun terakhir tak bisa terabaikan.
“Delapan klaster pengabdian LDII itu lahir tak serta merta, telah terlaksana dan memiliki proyek percontohan,” ujarnya.