LUBUK SIKAPING – Lagu lama terjadi lagi di Pasaman, perihal penjualan gas elpiji tiga kilogram. Berdalih langka, harga gas ‘diangkat’ setinggi-tingginya oleh pedagang. Bervariasi harganya mulai dari Rp30 ribu sampai Rp40 ribu per tabung.
Anehnya, harga gas ini hanya melambung tinggi di ujung-ujung Kabupaten Pasaman, seperti di Kecamatan Tigo Nagari, Panti, Rao hingga Rao Utara. Di pusat kota, Lubuk Sikaping sekitarnya, harga gas ini sangatlah normal. Bahkan tidak ada kelangkaan.
“Bantu lah kami, Pak. Semena-mena penjual gas ini kepada kami konsumen. Kepada siapa kami mengadu. Mengadu pada pemerintah, sudah berbuih mulut kami, tidak ada hasilnya,” kata salah seorang warga Panti, Wahyu (45).
Untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan hanya berkisar Rp22 ribu. Tidak ada pengawasan dari pihak bertanggungjawab di daerah ini untuk pendistribusian dan harga jualnya.
Menurut Wahyu yang juga merupakan tokoh masyarakat setempat, diduga yang bermain dalam penjualan gas 3 kilo tersebut adalah para pemilik pangkalan hingga pengecer.
Hal senada juga dikeluhkan Rahmat (35) warga Padang Gelugur lainnya. Dia mengaku baru membeli gas ukuran 3 kilo kepada pengecer dengan harga Rp 33 ribu per tabung. (can)