LUBUK BASUNG – Menyusul serangan harimau terhadap dua ekor kerbau warga Cubadak Lilin dan Sari Bulan Nagari Tigo Balai kecamatan Matur, Agam pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat melalui Resor Agam memasang dua perangkap di lokasi ternak yang diserang beberapa hari lalu.
Dua ekor kerbau, masing masing milik Datuak Bagindo warga Jorong Sari Bulan (50)dan kerbau milik Rajo Bentan (50) warga Jorong Cubadak Lilin, diserang Nyiak Balang. Kerbau Datuk Bagindo diterkam pada Kamis (15/4) tapi tidak mati, hanya luka luka, sedangkan kerbau Rajo Bentan berhasil dibunuh oleh Harimau yang kelaparan itu.
Karena itu, KSDA berupaya menangkap binatang buas yang dilindungi itu dengan memasang dua jebakan.
“Seharusnya pada Sabtu (17/4) kedua jebakan sudah terpasang tapi karena hujan lebat, kandang jebak belum dipasang, setidaknya besok terpasang,” kata Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra di Lubuk Basung Sabtu (18/4/2021) ini.
Dikatakan dua unit kandang jebak dengan panjang dua meter dan lebar sekitar 90 centimeter itu dipasang di jorong tempat harimau menyerang kedua kerbau itu.
“Kedua kandang jebak itu bakal kita beri umpan berupa satu ekor kambing,” katanya.
Ia menambahkan, kandang jebak itu akan dipantau setiap pagi selama tujuh hari kedepan dan sembari melakukan patroli pada malam hari.
Apabila tertangkap, tambahnya, harimau itu bakal diobservasi terkait penyebab dan melihat kondisi kesehatannya.
“Harimau itu bakal kita rilis atau lepas liar ke hutan konservasi apabila tidak cacat atau luka,” katanya.
Pemasangan kandang jebak itu merupakan upaya terakhir atau upaya evakuasi, karena sudah berulang kali terjadi konflik di daerah itu yang mengakibatkan dua kerbau warga mati dan empat ekor mengalami luka-luka.
Sebelumnya, Resor KSDA Agam telah melakukan upaya pengusiran dengan cara bunyi-bunyi meriam karbit beberapa hari pada awal Maret 2021. (M.Khudri)