PULAU PUNJUNG – Satu tahun sudah pandemi Covid-19 menyebar ke seluruh dunia dan menginfeksi banyak orang. Bahkan virus corona ini merayap hingga ke daerah- daerah di seluruh Indonesia, termasuk Dharmasraya tak luput dari gangguan penyakit tersebut.
Di bawah kepemimpinan Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan dan Wakil Bupati Dasril Panin Dt Labuan, Dharmasraya yang akrab disebut “bumi ranah cati nan tigo” terus melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Salah satunya adalah dengan vaksinasi Covid-19.
Pencanangan vaksinasi Covid-19 ini dilaksanakan di lantai dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)Dharmasraya pada 1 februari 2021 lalu. Sutan Riska adalah kepala daerah pertama di Sumatera Barat yang menerima suntikan vaksin Covid-19 tersebut. Kemudian pada 6 April 2021, Wakil Bupati Dasril Panin Dt Labuan yang sudah mendekati usia 74 tahun itu juga menerima vaksin Covid-19.
Hingga bulan ke 4 tahun 2021 ini vaksinasi Covid-19 di Dharmasraya terus berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Dharmasraya benar-benar serius atau sungguh- sungguh melakukan program pencegahan penyebaran virus corona ini. 14 unit Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan dua unit Rumah Sakit Umum (RSU) yang ada di wilayah Dharmasraya melayani vaksinasi Covid-19, gratis. Ratusan tenaga ke
sehatan pun siap memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya, Yosta Defina, S.farm,Apt mengatakan, vaksinasi Covid-19 di Dharmasraya bisa dikatakan berhasil sesuai dengan ketersedian dosis vaksin. Pada tahap awal pencanangan vaksinasi covid-19 Dharmasraya menyediakan 3000 dosis vaksin untuk 1500 sasaran, kemudian pada Maret dan April 2021 ada penambahan dosis vaksin ratusan vial untuk ribuan sasaran.
”Sasaran vaksinasi Covid-19 adalah tenaga kesehatan, pelayan publik, lansia (orang yang rentan terpapar virus corona) dan masyarakat umum lainnya. Hingga April ini jumlah sasaran yang telah divaksinasi 4.172 orang,” ungkap Yosta Defina kepada, Selasa (20/4).
Lanjut Yosta Defina, selama proses vaksinasi berjalan tidak ada sasaran vaksin yang menolak divaksin. Hal ini membuktikan pemerintah daerah berhasil memberikan edukasi kepada masyarakat, bahwa vaksinasi aman bagi tubuh.
”Jadi tidak ada lagi alasan bagi masyarakat untuk takut divaksinasi. Sampai saat ini tidak ada keluhan atau laporan yang berbahaya dari penerima vaksin. Semuanya aman-aman saja,” terang Yosta Defina.