PADANG – Hingga minggu ke-60 pandemi, hanya 2 daerah di Sumatera Barat yang berada di zona kuning atau risiko rendah yaitu Kota Pariaman dan Dharmasraya. Selebihnya, 17 kabupaten/kota berada di zona oranye.
“Namun demikian, tidak ada zona merah dan zona hijau di Sumbar. Data ini berlaku maka mulai 2 Mei sampai 8 Mei,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jasman Rizal, Minggu (2/5/2021)
Ke-17 daerah yang masuk zona orange yaitu Kepulauan Mentawai (skor 2,39), Padang (skor 2,38), Payokumbuah (skor 2,37), Kota Solok (skor 2,36), Padang Panjang (skor 2,34), Sawahlunto (skor 2,31), Pasaman Barat (skor 2,30), Bukittinggi (skor 2,30), 50 Kota (skor 2,26), Tanah Data (skor 2,25), Agam (skor 2,21), Pesisir Selatan (skor 2,20), Solok Selatan (skor 2,18), Padang Pariaman (skor 2,17), Pasaman (skor 2,12), Sijunjuang (skor 2,06) dan Kabupaten Solok (skor 1,96),
Jasman mengungkapkan, terjadi peningkatan dari minggu sebelumnya yang hanya 16 daerah. Paling buruk skornya pada minggu ini adalah Kabupaten Solok. Diharapkan Satgas Covid-19 Kabupaten Solok segera melakukan semua upaya yang dianggap perlu dan penting untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 di wilayahnya.
Telah hampir 6 bulan Kabupaten Solok selalu berada di zona oranye dan pertambahan positif selalu meningkat, disamping kasus warganya meninggal akibat covid-19 juga meningkat.
Kecenderungan Positivity Rate (PR) meningkat. PR mingguan Sumbar pada minggu ke 59 adalah 8,27 (Standard WHO 5,0), meningkat dari minggu sebelumnya di 7,99.
Patut diwaspadai, positivity rate (PR) Sumatera Barat pada minggu ke 59 selalu berada pada tingkat 10% sampai 21%.
Berdasarkan data yang ada, peningkatan kasus positif didominasi di daerah perkampungan akibat adanya curi start mudik oleh sebahagian masyarakat yang tidak terdeteksi. Hal ini juga dipicu karena rendahnya kesadaran masyarakat menerapkan protokol covid-19 dalam aktifitas kesehariannya. (yuke)