PADANG-Pengguna internet Indonesia menempati nomor empat dunia dengan jumlah 143,26 juta. Angka itu sejalan dengan pengguna media sosial, hanya saja belum diikuti pengetahuan dan kesadaran dengan bijak bermedia sosial.
Demikian disampaikan Direktur Pengelolaan Media, Kemenkominfo Siti Meiningsih pada kegiatan flas blogging di Hotel Mercure Jumat, (30/11). Kegiatan itu diikuti sekitar 200 peserta terdiri dari Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), relawan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan mahasiswa.
Dikatakannya, Sumbar menjadi salah satu provinsi yang memiliki kaum muda yang kreatif dan inovantif. Tak sedikit talenta mudanya mampu dengan memanfaatkan informasi teknologi (IT) menghasilkan materi.
Talenta itu, seperti Ferry Unardi pendiri traveloka.com, masih muda tapi sudah mampu mengembangkan talentanya menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. selain itu, Rio Vamory sukses di Swiss dengan usaha sate Padang online.
Kreativitas seperti ini sudah tentu menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi. Pemerintah mempunyai kewajiban untuk menjaga semangat anak muda untuk berkreasi. Mendukung industri parekraf, jumlah UMK yang turut menopang perekonomian diera global.
Menurutnya, pemerintah punya banyak kanal dalam mengembangkan inovasi dan kreasi. Badan ekonomi kreatif, melalui kolaborasi nusantara. Kontribusi ekonomi kreatif sangat nyata. Kesempatan itu dapat dimanfaatkan generasi muda dengan industri ekonomi kreatif. Apalagi kontribusi ekonomi kreatif bagi PDB mencapai 5,76 persen diatas sektor listrik dan migas.
Kontribusi, nilai tambah ekonomi kreatif mengalami pertumbuhan tiap tahunnya. Dibidang IT, 2020 diperkirakan potensi industri aplikasi, game internet opting, ditanah air, mencapai $ 130 miliar dolar atau RP1,734 triliun. potensi itu akan dapat mampu datang dari pelaku induistri digital diisi anak muda.
“Besarnya potensi itu harus dimanfaatkan, agar Indonesia bisa menjadi tuan di negeri sendiri. Upaya menggerakannya, memerlukan kebersamaan dan sinergi. Dengan pesatnya perkembangan IT, media sosial menjadi sangat menentukan. Medsos harus bisa dimanfaatkan, Indonesia menjadi negara nomor 4 pengguna internet di dunia,”katanya.
Diungkapkannya, Asosiasi pengguna internet di Indonesia menyebutkan, pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta orang. Angka itu berada pada usia produktif, 19-30 tahun. Pesatnya pertumbuhan media sosial, belum diikuti pengetahuan dan kesadaran dengan bijak bermedia sosial. Saat ini medsos masih banyak dipenuhi konten negatif, hoaks, dipenuhi ujaran kebencian dan radikalisme.
Kondisi itu akan membawa dampak pada cara berfikir masyarakat, akan menggangu inklusifitas bernegara. Hoak dapat memecah belah kesatuan RI. Untuk itu Kemkominfo menyelenggarakan leterasi konten-konten positif.
“Kemkominfo juga sudah melakukan blokir setiap hari pada konten negatif. Kita sudah punya teknologi memblokir konten negatif. Konten negatif itu tidak bisa disapu bersih, makanya lebih diutamakan sosialisasi dan literasi,”pungkasnya.
Tenaga Ahli, Andoko Darta dalam kesempatan itu memotivasi peserta untuk melakukan leterasi positif melalui media sosial dan blog. Selain itu, Andoko memberikan gambaran-gambaran keberhasilan pemerintahan Joko Widodo dalam membangun pada berbagai bidang.