SOLSEL–Pembangunan tapak Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) di titik perbukitan Jorong Sampu, Nagari Lubuk Gadang Utara, Kabupaten Solok Selatan (Solsel) longsor. Warga meminta pembangunan jaringan SUTT untuk menyalurkan listrik dari pembangkit panas bumi ke gardu induk Dharmasraya tersebut dihentikan karena dinilai mengancam pemukiman.
Walinagari Lubuk Gadang Utara, Syafrudin R,kepada sejumlah media Selasa (4/12)menyebutkan pembangunan tapak SUTT di Jorong sampu itu berada di puncak bukit yang cukup terjal. Di bawahnya ada pemukiman warga. Sedikitnya, delapan rumah warga dengan sembilan kepala keluarga (KK) saat ini terancam bakal tertimpa material longsor.
“Saat longsor terjadi beruntung material longsornya belum sampai ke pemukiman warga. Tapi sekarang warga merasa was-was dan khawatir bila longsor kembali terjadi,” katanya.
Pihaknya lanjut Walinagari, bersama masyarakat meminta kepada perusahaan untuk menghentikan pembangunan tapak SUTT itu karena dinilai telah mengancam keselamatan warga. Terlebih, material longsor berupa bebatuan sudah sempat sampai ke pekarangan warga.
Kekhawatiran warga sendiri sambung Syafrudin, telah disampaikan kepada pihak perusahaan rekanan termasuk ke Pemda Solsel. Sementara, pihak perusahaan jelasnya, masih menunggu tim teknis dari Padang untuk mememui warga yang merasa terancam.
“Pihak rekanan akan menemui masyarakat siang ini untuk membahas kemungkinan longsor dan mencarikan solusinya. Sementara pembangunan telah dihentikan sampai ada solusi dari pihak perusahaan yang melaksanakan pembangunan,” sebutnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solsel, Johny Hasan Basri mengatakan, titik longsor tepat terjadi di atas bukit seluas 20 x 20 meter di Jorong Sampu. Pihaknya bersama kepolisian dan TNI telah meninjau lokasi bukit yang terban tersebut, kemarin (4/12).
“Bukit seluas 20 x 20 meter itu sekarang mulai longsor karena di atas bukit sudah dibuka untuk tapak pembangunan SUTT. Longsoran bukit tersebut ada dua arah dan sudah hampir sampai ke rumah warga,” katanya.
Warga yang bermukim di bawah bukit tersebut lanjutnya saat ini telah mengungsi di rumah keluarganya masing-masing. Warga katanya, bersama pemerintah nagari setempat meminta agar kelanjutan pembangunan tapak SUTT itu dihentikan.
“Warga sekarang memang khawatir jika bukit itu terban kembali. Terlebih bila diguyur hujan lebat yang berpotensi bisa menyebabkan terjadinya longsor lagi dan menimpa rumah mereka. Namun, kita harap hal itu tidak terjadi,” sebutnya didampingi Sekretaris BPBD Solsel, Sumardianto.
Johnny mengimbau agar masyarakat tetap waspada bila telah kembali ke kediamannya di lokasi longsor. Dikatakannya, kalau hujan tinggi bila perlu mengungsi dulu untuk sementara demi keselamatan.
Di sisi lain, pihak perusahaan PT Rekadaya Elektrika yang mengerjakan pembangunan tapak SUTT itu, saat dikonfirmasikan Selasa (4/12) dikantornya menolak upaya konfirmasi dari sejumlah wartawan untuk diberitakan (Von)