PADANG-Setelah mendapat ucapan doa kesembuhan dari rekan sejawat dan para pejuang Covid-19, Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Dr. Andani Eka Putra, pun merespon ucapan doa mereka.
Itu tertuang dalam grup whatsApp Kawal Covid Sumbar, Jumat (11/6). Begini respon Staf Kemenkes Bidang Penanganan Covid-19.
“Assalamu’alaikum wr wb Yth para guru besar, senior, yunior dan kawan. Perkenankan saya mengucapkan terima kasih atas dukungan yg diberikan kepada saya. Semoga saya dapat segera pulih. Di satu sisi kita gembira, karena mungkin setelah ini lebih kuat. Tapi di sisi lain, ada juga kecemasan karena sifatnya unpredictable. Saya terinfeksi saat mendampingi pak MK ke Kudus, dan awal gejala mulai muncul saat kunjungan ke Madura. Saat test ke-57, akhirnya saya positif, semoga semuanya berlangsung dengan aman dan terkendali..Sekali lagi terima kasih bpk/ibu semua,” kata Andani.
Menurut Andani, via whatsApp dia mengalami gejala demam dan batuk. Kini dia dirawat di ruang isolasi dan merasakan menjadi pasien positif Covid-19, setelah memeriksa swab 700 ribu orang tersebut.
Sebelum mendapat amanah menjadi tenaga ahli Menkes, Andani merupakan figur yang berkontribusi besar dalam penanganan pandemi Covid-19 di Sumatra Barat. Dosen FK Unand itu mengomandoi Labolatorium Diagnostik Riset Terpadu Penyakit Infeksi, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang dan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Bukittinggi. Bahkan BNPB menilai dr Andani layak dicatat sebagai salah satu patriot Covid-19.
Dalam pandangan Juru Bicara Gugus Covid Sumbar, Jasman Rizal, Dr. Andani adalah seorang prajurit tanggung. Begitu mendapat khabar bahwa Dr. Andani Eka Putra, M.Sc positif terinfeksi covid-19 Kamis pagi (10 Juni 2021), Jasman langsung telponnya.
Dengan tenang Andani bercerita, bahwa soal terinfeksi covid-19 hanya menunggu giliran. Sebab, dia sehari-hari bergelumuk-tumuk dengan virus itu sendiri. Semua anggota beliau di Lab telah terpapar covid-19 semuanya.
“Ya wajar saja. Main air pasti kecipratan air, main api pasti sesekali terbakar api. Nah, berurusan dengan virus covid-19 tiap hari, lambat laun akan terpapar juga.
Sejak dari awal, komitmen Andani, perjuangannya, keberaniannya melakukan pemeriksaan sample spesimen covid-19 dengan pola pool test, adalah sesuatu pekerjaan yang menurut banyak orang adalah pekerjaan “gila”.
Dr. Farhan Abdullah, mantan penyintas yang selamat dari maut mengatakan seorang dokter yang profesional memang harus mencintai pekerjaannya, walapun nyawa taruhannya.
“Saat pandemi Covid 19 kami bisa bertukar raga dengan pasien yang kami rawat. Kadang mereka bisa selamat, bisa juga kami yang meregang nyawa. Kami mohon kepada masyarakat jangan sia-sia kan pengorbanan ini dengan selalu patuh dengan jargon-jargon prokes 6 M. Selalu pakai masker, selalu menjaga jarak, selalu mencuci tangan. Mengurangi mobilitas menghindari keramaian. Mmari kita vaksin, sebab hari-hari masih panjang untuk kita berhadapan dengan Covid 19 ini,” kata Farhan, yang ajuga swabber 6000 orang itu. 107