BATUSANGKAR – Akibat menunggak pembayaran tagihan listrik lampu jalan sebesar Rp1,8 miliar, sejak Sabtu pekan lalu Kota Batusangkar dan sekitar harus bergelap-gelap pada malam hari.
Muncul keluhan dari masyarakat, sebab sebagai konsumen listrik PLN masyarakat telah membayar 10 persen dari besaran tagihan rekening mereka tiap bulannya.
Namun hingga kini Pemkab Tanah Datar belum melunasi tagihan November dan Desember 2018 kepada PLN.
Pemutusan lampu jalan tersebut dilakukan PLN di 24 titik meteran dalam kota Batusangkar, 2 titik di Ombilin satu titik di Sumpu dan satu titik meteran di Batang Gadih, Batipuh.
“Pemkab yang lalai memenuhi kewajiban membayar tagihan lampu jalan, namun masyarakat yang dirugikan. Kami harus bergelap-gelap bila berada do luar rumah pada malam hari,” kata salah seorang warga Batusangkar, Rabu malam (26/12).
Akibat lampu jalan mati total, suasana kota terasa lengang. Sebelumnya di ruas-ruas jalan utama di Kota Budaya ini lampu jalan sangat membantu keindahan dan kenyamanan kota pada malam hari.
Ketua DPRD Tanah Datar , Anton Yondra yang dihubungi Rabu malam membenarkan terjadinya pemadaman lampu jalan di daeranya.
“Terjadi devisit. Dari Rp7 miliar yang dianggarkan di APBD 2018, biaya lampu jalan yang harus dibayar hampir Rp12 miliar,” katanya.
Namun demikian Anton berjanji akan mendesak Pemkab untuk mengatasi tunggakan lampu jalan tersebut. Apalagi PLN menegaskan tidak akan melakukan penyambungan sebelum tunggakan dilunasi. (syam)