PADANG – Meski kawasan objek wisata Pasie Jambak gratis dimasuki wisatawan, namun masih ada juga oknum preman yang memungut uang masuk kepada wisatawan yang berkunjung. Aksi pungutan liar (pungli) dilakukan di gerbang masuk objek wisata ini. Tak ingin aksi tersebut terus berlanjut, Pemerintah Kota Padang merubuhkan gerbang masuk di kawasan itu.
“Betul, kita sudah rubuhkan gerbang masuk di Pasie Jambak,” jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Medi Iswandi, Minggu (30/12/2018).
Gerbang masuk Pasie Jambak memang terletak cukup jauh dari objek wisata tersebut. Gerbang ini dibangun sejak 1980-an. Sejak 2018 ini, Pemko Padang memasang baliho besar di gerbang masuk yang berisikan pesan bahwa memasuki kawasan ini gratis tanpa dipungut biaya.
“Berkat dukungan semua pihak, akhirnya berjalan lancar tanpa halangan,” tukas Medi.
Seperti diketahui, gerbang masuk Pasie Jambak berada sekitar tiga kilometer dari kawasan wisata. Penempatan gerbang tersebut menurut Medi Iswandi kurang begitu tepat. Meski telah dirubuhkan, Pemko Padang masih belum berencana mendirikan gerbang baru.
Upaya yang dilakukan Pemko Padang untuk mengatasi pungli di Pasie Jambak mendapat respon positif dari warga dan wisatawan. Seperti disampaikan Nurul saat berkunjung ke kawasan wisata itu, Minggu pagi. Menurut wanita yang acap ke Pasie Jambak ini mengakui gerbang itu memang kerap dijaga oknum preman. Oknum preman memilih mangsa dulu dalam menjalankan aksinya.
“Jika ada pasangan muda mudi yang masuk, biasanya disetop. Atau kendaraan wisata,” sebut Nurul yang tinggal di kawasan Lubuk Buaya.
Nurul cukup lega dengan telah dirubuhkannya gerbang masuk tersebut. Aksi pungli terhenti, wisatawan tentu merasa nyaman. (Charlie)