“Sehari menjelang berangkat mendaki, tingkah Uda (Fadli memanggil Abel dengan sebutan Uda) aneh-aneh, sering menyebut ada kejutan-kejutan. Ternyata benar-benar kejutan. Uda pulang tak bernyawa. Kami sangat sedih,”kenang Fadli yang saat duka mendalam itu, baru tamat SMP.
Sesudah kejadian ini, Herwin dalam media sosialnya menulis, Martha, Yanti dan Jon Pieter tidak mau naik gunung lagi. Sedangkan Herwin, dengan kejadian itu, mengubah dirinya melakukan pendakian solo. Hingga kini dia tetap mendaki gunung.
“Sebuah kejadian yang pahit ini telah mengubah seluruh pandangan saya tentang hidup ini dan ini pula yang membuat saya menjadi pendaki solo, karena dalam mendaki ini membawa teman, harus punya tanggung jawab yang berat,” tulisnya.
Usrizal sendiri? “Setelah kejadian, saya tidak mau mendaki Marapi lain. Cukuplah itu yang terakhir. Gunung yang lain, saya masih mau, seperti Singgalang, Kerinci dan beberapa gunung lainnya,” kata dia yang sejak kini menetap di Pekanbaru bersama keluarga kecilnya.
Usrizal pun berpesan buat semuanya terutama para pendaki gunung, jagalah kearifan alam. Saling menyayangi dan melindungi. Semoga kehidupan ini berjalan sesuai sunatullah.
Pemasangan Tugu
Adapun pemasangan tugu sudah direncanakan akhir 1993, tapi terealisasi pada Selasa, 5 Juli 1994, dua tahun pascakepergian Abel. Dikutip dari shelter3.blogspot.com, diperkirakan ada sekitar seratus lebih pendaki yang ikut andil dalam pemasangan Tugu Abel.
Tugu Abel dibuat di cadas, di lapangan cukup luas. Biasanya di sini para pendaki istirahat untuk menghilangkan penat dan berkemah. Main bola kaki di pagi hari sambil menunggu sang mentari terbit. Baru naik ke Puncak Merpati untuk melihat kawah sambil menikmati pemandangan sekelilingnya.
Kebanyakan pendaki yang ikut andil dalam pemasangan tugu itu semuanya berasal dari Padang. Antara lain Jipala (sebagai yang punya hajat, karena Abel termasuk anggotanya), KPA Rawa Rimba, KPA Alpen, KPA Kalilawa, KPA Hijau, KPA Kinabalu, Sispala Cougar SMA 4 Padang dan kelompok -kelompok kecil lain.
Ada yang bertanya terutama para pendaki di era tahun 2000-an. Pemasangan tugu Abel sendiri di cadas itu, apakah di lokasi itu Abel meninggal dunia?
Abel tidak meninggal di sana, melainkan di Puncak Merpati. Posisi tugu ini ditancapkan di sana, mengingat dan menimbang posisi Puncak Merpati yang sulit untuk digali. Bila digali akan bisa mengakibatkan tanah dan bebatuan longsor. Itu jelas sekali sangat membahayakan posisi pendaki di sekitar Puncak Merpati.