PADANG-Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumbar, Thabrani berjibaku di Lembah Anai mendeteksi dan mendata jumlah titik kerusakan jalan negara di Lembah Anai, Ahad (12/5).
Urat nadi Sumbar itu putus total karena Batang Anai mengamuk.
“Ada 15 titik longsor dan kerusakan serius, satu benar-benar putus, terban dibawa air,” kata dia kepada Singgalang.
Menurut dia, karena ia dan staf masih di lapangan, maka belum bisa diprediksi berapa lama waktu yang diperlukan untuk perbaikan jalan tersebut. “Hari ini kami data lengkap dulu, besok kita info tentang waktu yang diperlukan untuk perbaikan,” kata Thabrani.
Akibat musibah tadi malam, ruas jalan penting peninggalan Belanda itu, rusak dan putus. Hubungan darat Padang ke Bukittinggi, sementara hanya bisa lewat Kelok 44 dan dikabarkan telah bisa melalui Sitinjau Lauik.
Lembah Anai disapu bersih oleh air Batang Anai yang berhulu di Gunung Singgalang. Pemandian umum dan kafe di sana sudah tak berbekas.
Bupati Tanah Datar Eka Putra menyebut, pihaknay sudah melayangkan surat peringatan tiga kali, agar kafe dibongkar. Kasus tersebut kemudian diambilalih provinsi. Tak lama kemudian bencana pun datang.
Kondisi di Lembah Anai sekarang, menurut Thabrani memang sama-sekali tak bisa dilewati, kecuali oleh pejalan kaki, jika ada. Jalan negara itu, katanya, mesti secepatnya dipulihan, karena menjadi urat nadi ekonomi Sumbar. *