PADANG-Keberadaan para pelaku menyimpang lesbian, gay, bisexual, dan transgender (LGBT) di Kota Padang kian meresahkan dan menghawatirkan. Setidaknya diperkirakan terdapat 15 titik tempat berkumpul komunitas LGBT di Kota Padang.
Keberadaan mereka harus menjadi PR bagi pihak terkait, begitu juga dengan masyarakat. Kendati demikian, ciri ciri mereka juga susah ditebak.
Sementara, ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar, Sayuti Datuak Rajo Panghulu saat dihubungi Singgalang Selasa (13/11) mengatakan bahwa cara memberantas pelaku LGBT harus ada campur tangan dari pemerintah dan pemangku adat.
“Pemerintah, ulama dan niniak-mamak sebagai pemangku kepentingan dalam kaum suku di Minangkabau harus saling bersinergi. Artinya, ulama mengawasi umat, niniak-mamak mengawasi anak dan kemenakan. Serta, gubernur mengawasi masyarakatnya,”ujar Sayuti.
Sayuti mengaku sangat prihatin dengan makin menjamurnya komunitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) yang kini terus tumbuh di Sumbar. (givo)