LUBUK BASUNG – Gubernur diwakili Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP), Chandra mencanangkan gerakan tanam perdana tumpang sari jagung dan kedelai, di Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Rabu (21/11).
Kegiatan tersebut dihadiri Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Edi Purnawan, Bupati Agam diwakili Asisten II Sekab Agam, Jetson, Forkopimda, Camat Ampek Nagari, Roza Syafdefianti dan lainnya.
Chandra menyatakan, tumpang sari jagung kedelai ini satu-satunya di Sumatera Barat, saat ini Agam dipilih karena termasuk besar pelaksanaan penanamannya dengan alokasi lahan 250 hektar.
“Kita berharap masyarakat juga ikut lakukan tanam tumpang sari ini, disamping jagung juga bisa ditanam kedelai, satu kali panen dapat memanen dua komoditi,” katanya.
Kegiatan ini awal di 2018 dengan target lahan 250 hektar, sedangkan 2019 target 7 ribu hektar, mudah-mudahan sebagian lokasi di Agam dapat mencapai target tersebut.
Bagi daerah yang mendapat alokasi program tumpang sari ini diminta agar melaksanakanya sebaik mungin dan terus mengembangkan sesuai kondisi di lapangan.
“Kita berharap Agam menjadi tempat belajar bagi petani atau daerah lain dalam pelaksanaan tumpang sari jagung kedele ini,” katanya.
Kementerian Pertanian melalui Direktur Tanaman Pangan, Edi Purnawan menyerahkan bantuan bibit jagung, kedelai, alsintan pra panen dan pasca panen pada kelompok tani Harapan Multi Bersama tersebut.
“Dengan bantuan ini petani bisa dengan mudah bekerja, diharapkan ke depan Agam menjadi sentra jagung dan kedelai di Sumatera Barat,” katanya.
Asissten II Sekab Agam, Jetson bersyukur Agam satu-satunya yang mendapat program ini di Sumbar, pengembangannya seluas 250 hektar dengan kelompok tani pelaksana 18 kelompok. (mursyidi)