TILKAM – Terjadinya luapan air sampai menggenangi padi masyarakat di sawah dan sampai naik ke jalan raya, bukan hanya sebatas tingginya curah hujan tetapi yang lebih parah lagi disebabkan kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang membuang sampah seenaknya ke dalam bandar.
Seperti yang terjadi di sekitar Simpang Empat Sungai Tuak, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, luapan air menutup padi milik warga yang sudah ditanam di sawah, bahkan air sampai meluap ke jalan raya seperti terjadi Jumat malam sampai Sabtu pagi tadi.
Dari pantauan Top Satu Sabtu pagi di lokasi yang juga dihadiri Wali Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Amrizal. G Dt. Maruhun Basa, air tidak bisa mengalir disebabkan gorong-gorong yang dipasang tersumbat berbagai jenis sampah yang dibuang masyarakat seenaknya sehingga begitu turun hujan sampah itu tidak bisa melewati gorong-gorong yang akhirnya air menggenangi pada masyarakat dan jalan raya.
Wali Nagari Koto Tangah, Amrizal. G Dt. Maruhun Basa saat diminta keterangannya mengatakan, sampah ini jelas berasal dari rumah tangga yang dibuang begitu saja oleh masyarakat.
“Kami mengajak dan mengimbau kepada masyarakat agar lebih peduli dengan lingkungan. Janganlah membuang sampah seenaknya, tolong pikirkan akibat atau risiko yang akan ditanggung oleh warga lainya. Akibat perbuatan yang tidak peduli lingkungan mendatangkan akibat tidak baik terhadap petani yang padi dan sawahnya terendam air dan ditutupi sampah.
Untung saja ada Wali Jorong dan dibantu masyarakat lain berupaya mengeluarkan sampah yang tersendat di bagian dalam gorong-gorong agar air bisa mengalir bebas. Tapi kalau pada di sawah yang tertimbun sampah siapa yang kana mau membantu, tentunya pemilik sawah yang menanggung akibat dari ketidakpedulian masyarakat yang membuang sampah seenaknya,”jelas Wali Nagari. (Maswir)