PADANG – Asisten I Setdako Padang Edi Hasymi menyebut, air minum dan kondisi sanitasi cukup memengaruhi tumbuh kembang anak.
Air minum yang sehat serta kondisi sanitasi yang baik akan membuat anak terjauh dari stunting (masalah tumbuh kembang).
“Air rumah tangga harus menjadi perhatian kita semua, termasuk kondisi sanitasinya,” ujar Edy Hasymi saat membuka kegiatan Review Kinerja Tahunan Program Penurunan Stunting Terintegrasi Kota Padang Tahun 2021 di Hotel Pangeran Beach, Selasa (14/12/2021).
Dijelaskan Edy Hasymi, saat ini air tak layak minum di Padang berada di angka 4,65 persen. Air tak layak minum itu pada umumnya karena banyaknya warga yang mengonsumsi air minum isi ulang.
“Sampai saat ini kita tidak mengetahui bagaimana kualitas air isi ulang itu Lalu sumber airnya dari mana,” kata Edy Hasymi.
Diakui Edy Hasymi, harga air isi ulang memang terbilang relatif terjangkau. Namun begitu, Edy mengimbau kepada warga agar menjadi konsumen yang cerdas. Tidak perhitungan dengan air minum bagi kesehatan diri.
“Jangan lihat murah nya, tetapi lihat dampak yang akan ditimbulkan setelah itu,” sebut Asisten I.
Hingga saat ini, sumber air minum warga Kota Padang melalui aliran PDAM, serta dari sumur atau mata air. Persentasenya pun hampir seimbang. Dimana pengguna PDAM sebanyak 51 persen, sedangkan 49 persen lainnya melalui sumur atau mata air.
“Kita imbau warga untuk memerhatikan air yang akan diminum, agar kita semua selalu sehat,” imbau Edy Hasymi.
Sementara itu, Asisten I juga mengungkapkan bahwa kondisi sanitasi di rumah warga cukup memengaruhi tumbuh kembang anak. Edy Hasymi melihat, masih ada warga yang tidak memiliki septic tank. Serta ada warga yang masih buang hajat di sungai.
“Jarak antara septic tank dan sumur mesti jauh, minimal 10 meter,” pungkas Asisten I.(Charlie Ch. Legi)
Area lampiran