Alumni SMAN 1 Padang Panjang Bikin Langkitang Signal

PADANG PANJANG – Pernah merasakan internet ngadat? Atau mengalami sinyal lemot? Siapapun pasti pernah menghadapi kondisi ini. Bisa jadi lantaran HP bermasalah, atau memang sinyal dari provider begitu lemah. Akhirnya kita sebagai user, harus pasrah.

Tapi kini semua itu biasa diatasi. Berkat penemuan Ridho Fermana Kusuma dengan karya penuh inovasi. Sebuah alat repeater super sensitive yang diberinya nama Langkitang Signal. Penemuan alumni SMAN 1 Padang Panjang ini, laksana kita memiliki tower BTS (Base Transceiver Station) sendiri. Bisa dibawa kemana-mana, tanpa perlu energi listrik guna menyalakannya.

Karya tamatan Institut Teknologi Telkom (sekarang bernama Telkom University-red) Bandung ini, bukanlah karya kaleng-kaleng. Dia punya latar belakang mumpuni di bidang gelombang magnetik itu. Pernah mengabdikan diri sebagai peneliti utama di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 2009-2014 dan industri pertahanan negara, PT Pindad.

Dua temuannya sudah menjadi paten riset yang diakui LIPI. Pertama riset tentang inovasi metoda PEMF (Potential Electro Motion Force), dan kedua riset inovasi metoda kawat jamak (multi wires) dalam meningkatkan keleluasaan gerak elektron.

Repeater Langkitang Signal buatan warga Kampung Teleng, Kelurahan Kampung Manggis, Kecamatan Padang Panjang Barat ini, merupakan gabungan dari dua risetnya, PEMF dan Multi Wires yang merupakan inovasi baru dalam dunia induksi elektromagnetik.

Lalu apa itu repeater? “Bahasa awamnya adalah sebuah perangkat elektronik penerima sinyal dan kemudian mentransmisikan kembali sinyal itu dengan daya lebih tinggi. Sinyal dari pantulan repeater ini yang membuat HP kita dari tidak punya sinyal, bisa dapat sinyal. Dari akses internet lambat menjadi cepat,” terangnya dalam presentasi di hadapan awak Dinas Kominfo Padang Panjang, Senin (1/9).

Repeater buatan pria yang akrab dipanggil Edo ini, bekerja dengan baik pada jaringan GSM, HSDPA, 3G, 4G bahkan 5G untuk seluruh provider layanan jasa telekomunikasi baik dipakai indoor maupun outdoor. Dengan daya jangkau sampai 50 meter.

Apakah temuan Edo ini temuan baru? Repeater itu sendiri, sudah lama ada guna membantu memperluas jangkauan penerimaan sinyal terutama untuk penggunaan Wi-Fi. Teknologi repeater pabrikan ini biasanya berdimensi besar, tidak portabel, sensitifitas menerima sinyal di bawah 40 dB (desibel) dan membutuhkan energi listrik lebih dari 100 watt untuk operasinya. Harganya jutaan rupiah. Paling murah 700-an ribu rupiah di online shop. Lalu repeater ciptaan Edo?

“Langkitang Signal ini berdimensi kecil (1 x 2 x 20 cm), tidak butuh tersambung ke listrik dan sensitifitasnya 7 x 70 dB. Harganya cuma 90 ribu rupiah saja. Bisa dikantongi dan dibawa ke mana saja,” terangnya.