JAKARTA-Anggota Komisi VI DPR Fraksi PKS Nevi Zuairina di penghujung September 2022, kembali menyalurkan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) lembaga pemerintah kepada masyarakat Sumatera Barat terutama di Padang Pariaman, 50 kota, Pasaman, Pasaman Barat dan Agam.
Adapun TJSL ini disalurkan kepada beberapa lembaga seperti surau, mushalla, masjid, kelompok tani dan SDIT. Sedangkan lembaga penerimanya di antaranya : Surau Kandang Ketek (Padang Pariaman), Kelompok Tani Kiau Sejati (Padang Pariaman), Musholla Darul Ijtihad (50 kota), MTS.S Al Hidayah Mahakarya (Pasaman Barat), Masjid Akbar Simaung (Agam), SDIT Baitul Quran (Pasaman), Masjid Nurul Yaqin (pasbar), dan Kelompok Tani Saiyo Sakato (Agam).
“Alhamdulillah, melalui BUMN, masyarakat Sumbar mendapat berbagai bantuan untuk pengembangan masyarakat. Diharapkan, semua bantuan ini dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat baik sosial, budaya, keagamaan, ekonomi maupun ilmu pengetahuan”, tutur Nevi.
Legislator asal Sumatera Barat II ini mengungkapkan, bantuan CSR atau TJSL ini dapat terus direalisasi pada aspirasi tahun 2022. Ia meminta kepada seluruh lembaga penerimanya melaui pimpinannya, agar bantuan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baik mungkin untuk pembangunan sarana dan prasarana setiap lembaga untuk mencapai tujuan setiap organisasi.
Politisi PKS ini menjelaskan, semua penyerahan bantuan ini disalurkan melalui proses yang panjang mulai pengajuan permohonan hingga survei oleh BUMN yang akan menyalurkan TJSL-nya kepada calon penerima bantuan tersebut. Jadi seleksi yang ketat dan panjang ini akan menjadi dasar ketepatan sasaran karena masyarakat yang sangat membutuhkan semua keperluan untuk mengembangkan lembaga atau organisasinya.
“Saya berharap, kepada semua penerima TJSL ini, dapat memanfaatkan bantuan ini untuk pengembangan lembaga masing-masing. Yang di dunia pendidikan, semoga semakin maju dan menghasilkan SDM yang semakin berkualitas, termasuk menghasilkan tahfidz-tahfidz baru. Masjid yang menerima bantuan, menjadi sarana ibadah yang nyaman untuk masyarakat sekitar. Kelompok tani mampu meningkatkan produksinya sehingga memberikan manfaat pada konsumen masyarakat sekitarnya. Intinya semua mesti mampu membawa manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat banyak”, tutup Nevi Zuairina. (*)