PADANG – Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini merilis angka pengangguran di Kota Padang yang tinggi dibandingkan dengan daerah lain. Wali Kota Padang, Hendri Septa, menyikapi data ini dengan mengatakan bahwa tingginya angka pengangguran di Kota Padang disebabkan oleh banyaknya mahasiswa yang lulus tetapi tetap tinggal di Padang.
Menurut Hendri Septa, banyak mahasiswa lulusan dari luar Padang yang memilih tinggal di kota tersebut, dan hal ini yang dihitung oleh BPS sebagai angka pengangguran. Oleh karena itu, menurutnya, angka pengangguran sebenarnya tidak setinggi yang tercatat dalam data BPS.
Hendri Septa menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Padang telah berkomitmen untuk membuka peluang pekerjaan di berbagai sektor, termasuk pendidikan, ekonomi, kesehatan, UMKM, dan pertanian. Sebagai contoh, beliau menyebut bahwa Pemko Padang sedang mengembangkan program untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap pertanian.
Wali Kota Hendri Septa menekankan bahwa tujuan mereka adalah memberdayakan generasi muda untuk terlibat dalam sektor pertanian dan sejenisnya. Dengan memanfaatkan lahan-lahan yang tidak produktif, mereka berencana membantu generasi muda dengan penyediaan bibit dan dukungan lainnya.
Wako Hendri Septa juga menyebut bahwa di luar negeri, banyak generasi muda yang sukses dan kaya karena serius dalam mengelola sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan sektor lainnya. Oleh karena itu, mereka berharap dapat mengurangi angka pengangguran dengan melibatkan generasi muda dalam sektor-sektor tersebut.
Selain itu, untuk mengurangi pengangguran, Pemerintah Kota Padang juga telah membuka bursa job fair sebulan yang lalu. Ternyata, pencari kerja tidak hanya berasal dari warga ber-KTP Padang, tetapi juga dari luar kota. Pemko Padang berencana untuk membuat bursa job fair dua kali dalam setahun, dengan berkomunikasi lebih intens dengan perusahaan-perusahaan di dalam dan di luar kota. (mat)
