Sedangkan, Wabup Richi juga mengingatkan kepada dinas terkait agar lebih lagi dalam melakukan pengawasan dan pemerikasaan di Rumah Potong Hewan (RPH).
“Dinas harus benar-benar memastikan hewan ternak yang akan dipotong sehat dan dagingnya aman dan layak dikonsumsi oleh masyarakat,” tegasnya.
Penyakit ini, kata Plt. Kepala Dinas Pertanian Sri Mulyani, masa inkubasinya mulai 1-14 hari sejak hewan tertular penyakit hingga timbul gejala penyakit. Virus ini dapat bertahan lama di lingkungan dan bertahan hidup pada tulang, kelenjar, susu, serta produk susu.
Menurutnya, tingkat penularan penyakit ini cukup tinggi tetapi tingkat kematiannya hanya 1-5% saja.
“Jadi apabila ditemukan gejala pada ternak seperti ternak terlihat lemah, lesu, kaki pincang, air liur berlebihan, tidak mau makan, dan mulut melepuh segera hubungi dinas agar segera dilakukan pemeriksaan dan pengobatan,” ujar Sri Mulyani.
Ditambahkan, untuk penularan virus PMK ini bisa melalui beberapa cara, diantaranya dengan cara kontak langsung, kontak tidak langsung dan bisa juga melalui udara. Dan gejala klinis apabila hewan tertular PMK diantaranya mengalami demam, tidak nafsu makan, penurunan produksi susu yang drastic, keluar air liur yang berlebihan, luka pada kuku dan bagian mulut melepuh. (ydi)