NAMA adalah doa. Ardyan, diambil dari kosa-kata dalam Alquran, dengan akar kata ‘ard yang berarti bumi. Ardyan, diartikan sebagai Putra Bumi. Sebuah nama yang dilekatkan menunjukkan kecintaan terhadap Bumi Pertiwi oleh seorang serdadu.
Ardyan yang nama kecilnya Yayan dan ketika mulai temaja dipanggil Aphuk dilahirkan pada tanggal8 Agustus 1974 di Padang, dari pasangan Kapt. TNI. H. Yunizar Muchtar – Hj. Syafni Akip. Sulung empat bersaudara ini dibesarkan dengan kasih sayang dan didikan yang keras ala militer dari sang ayah. Satu modal penting bagi Ardyan yang kelak menjadi aktivis pergerakan, penegak hukum, HAM dan Demokrasi di Sumatera Barat.
“Sebagai anak tentara kami dididik dengan pola kediplinan, mulai dari bangun dipagi hinggatidur dimalam harinya. Banyak manfaat yang kemudian kami rasakan, terutama hal-hal berkenaan dengan keteraturan/disiplin, mental (mentality/survival), kepemimpinan (leadership), motivasi, kejujuran dan integritas.”
Hidup berpindah-pindah karena kedinasan sang ayah membuat Ardyan memiliki keluasan pertemanan, pengalaman budaya, hingga kemudian memilih menetap di kampung halaman, Bukittinggi. Asrama TNI AD di Padang, Pariaman dan Bangkinang, ada jejak Ardyan kecil.