Ketika itu saya masih wartawan pemula, Rima sudah sudah artis sangat terkenal kelas papan atas, dan sukses pula sebagai enterpreuner di Indonesia. Tetapi hingga puluhan tahun sikap itu tidak lekang. Tetap ramah dan ramai.
“Bergudil -gudil” ungkapan khas dan ciptaannya sendiri untuk menunjukkan keakraban dengan siapapun. Frans Tumbuan juga begitu sampai usia perkawinan mereka menginjak 43 tahun (Frans Wafat 2015) tidak berubah.
“Itu ungkapan khasnya. Artinya lebih kurang enjoy saja, kita ngobrol yang ringan-ringan saja ” terang Widyawati.
Radio Elshinta yang mewawancarai semalam dalam perjalanan menuju taping talkshow Indonesia Lawyers Club milik Karni Ilyas, saya ceritakan pribadi Rima seperti dalam ungkapan ” bergudil-gudil” itu.
Rima Melati telah pergi.
Mendiang wafat dalam usia 82 tahun. Meninggalkan 5 anak dan 13 cucu. Saat ini jenasah disemayamkan di Rumah Duka Kamboja, RSPAD. Sejak Kamis petang, pelayat dari berbagai kalangan telah berdatangan ke rumah duka untuk menyampaikan rasa berkabung.
Rencana pemakamann akan dilaksanakan di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, satu liang lahat dengan Non Kawilarang, ibundanya yang tercinta.
Namun, waktunya masih menunggu konfirmasi putrinya, Hanneke Adinda Tumbuan, yang saat ini berada di Jerman.
Selamat jalan Mbak Rima.