PADANG ARO – Kabut asap di Solok Selatan (Solsel) pada Rabu (16/10) kian pekat dan mengkhawatiran dibandingkan. Pelajar bakal diliburkan. Sementara itu, dilakukan pengujian kualitas udara menggunakan alat High Volume Air Sampler (HVAS) yang dipasang di depan kantor bupati setempat.
Kepala Dinas Pendidikan Solok Selatan Zulkarnain, Rabu (16/10) mengatakan untuk menghindari dampak negatif kabut asap yang kian tebal sehingga dilakukan koordinasi lintas OPD dan unsur pimpinan untuk pelajar belajar di rumah.
“Kami ingin menghindari dampak. Saat ini surat akan dilayangkan ke sekolah – sekolah supaya pelajar bisa belajar dirumah selama dua hari Kamis – Jumat (17-18/9). Namun, kita masih menunggu instruksi pimpinan,” katanya.
Menurutnya, apabila selama dua hari tersebut, kualitas udara masih mengkhawatiran maka kemungkinan bakal diperpanjang. “Tapi, jika udara sudah baik baru belajar normal di sekolah,” katanya.
Ia mengatakan, kendati pelajar belajar di rumah harus dalam pengawasan wali murid.
Sementara, Dinas Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Solsel melakukan uji kualitas udara guna mengetahui mutu udara. “Alat HVAS akan bekerja selama 24 jam dan dipasang di depan kantor bupati. Setelah itu baru di cek labor untuk mengetahui hasilnya,” kata Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan, Murtamin.
Kasmawati salah seorang warga juga mengatakan,kabut asap saat ini sudah jauh lebih berbahaya dibandingkan hari hari sebelumnya. (von)