Aslan juga ingin seperti teman-teman kuliah lainnya memiliki sepeda motor. Honor sebagai gharin, ceramah agama dan dario wirid ditabungnya.
Akhirnya, ia bisa mewujudkan mimpinya membeli sepeda motor bekas. Meski kendaraan roda duanya tidak sebagus milik teman-temannya ia sangat bangga bisa membeli dengan hasil keringatnya sendiri.
Bagaimana dengan uang kuliah selama ini. Aslan menuturkan, biaya kuliah bersumber dari honor sebagai gharin, memberikan ceramah agama, dan sempat mendapat bantuan selama dari Baznas Kota Padang yang saat itu dipimpin Maigus Nasir (ketika kuliah program S1). Dan, biaya kuliah S2 dengan biaya sendiri.
Aslan juga mendapatkan honor sebanyak Rp50 ribu perbulan sebagai imam masjid dari Pemko Padang.
Kini, Aslan pun hidup bahagia bersama sang pujaan hati, Aulia Mailana, SPd. Ia telah melangsungkan pernikahan dengan gadis pujaannya Minggu lalu. Dan, ia tinggal di kediaman isterinya di kawasan Lubuk Buaya.
Drs. Ali Abuzar, Ketua Masjid Imaduddin dan juga pemuka masyarakat setempat sangat mengapresiasi perjuangan Aslan.
“Dia tidak hanya sekedar gharin, tapi sudah seperti anak kandung bagi anak saya. Perjuangannya untuk bisa selesai studi sampai ke S2 dan mengabdi menjadi gharin bisa menjadi inspirasi bagi anak muda untuk pengembangan diri mereka,” katanya. (*)