PULAU PUNJUNG – Majunya petahana, Sutan Riska Tuanku Kerajaan pada Pilkada 2020 memancing pejabat Bupati Dharmasraya periode 2004-2005, Asrul Syukur berbicara. Menurutnya, Sutan Riska adalah anak muda yang ramah dan santun kepada semua orang. Kepribadian yang tidak dibuat- buat, membuat orang mudah sayang kepada Raja Koto Besar tersebut.
Sutan Riska Tuanku Kerajaan juga pemimpin yang merakyat, turun ke bawah menyenangkan masyarakat, murni tidak basa- basi. Lain halnya dengan kebayakan politisi sekarang ini, di saat pilkada baru bisa tertawa, tersenyum, dipaksakan untuk mengambil simpati masyarakat.
“Beda jauh dengan anak muda yang satu ini. Dia iklas,” ungkap Birokrat senior ini kepada Topsatu, Minggu ( 27/9).
Dengan jujur, tokoh yang berjasa kepada Dharmasraya ini menilai, Kabupaten Dharmasraya sekarang sudah mantap, dan hendaknya tetap dilanjutkan.
“Selaku anak muda, Sutan Riska berhasil memimpin dan membangun Kabupaten Dharmasraya dengan sungguh- sungguh. Dalam kondisi sekarang, posisi Sutan Riska sangat pas dalam memimpim Dharmasraya,” kata bupati pertama Dharmasraya itu.
Lanjut, Asrul Syukur, sekarang Presiden Indonesia adalah Jokowi Dodo yang diusung oleh PDI- Perjuangan. Sutan Riska juga politisi PDI- Perjuangan. Jaringan partai berpengaruh besar untuk bisa dekat orang- orang pusat sana. Sutan Riska memiliki jaringan ini.
Bahkan Sutan Riska sudah dianggap seperti anak sendiri oleh presiden lantaran kepribadiannya yang ramah dan santun. Begitu pun menteri- menteri kabinet Jokowi, sangat dekat pula dengan anak muda cerdas ini.
” Sutan Riska pandai mendekati pemerintah pusat. Saya lihat menteri yang paling dekat dengan dia adalah menteri PUPR. Kementerian PUPR memiliki dana yang besar untuk infrastruktur. Sutan Riska piawai memanfaatkan ini serta membawa dana APBN dengan jumlah yang pantastis ke Dharmasraya, sampai triliunan rupiah,” terangnya.
Bupati pertama Dharmasraya ini menambahkan, Sutan Riska sudah memiliki jalan ” tol” atau jaringan ke pusat sana guna menggaet dana APBN secara mudah dan gampang. Jalan yang sudah dibuat harus diteruskan.
“Jika dipilih lagi yang baru, otomatis akan mencari – cari jalan kembali atau meraba- raba, nah ini tentunya bakal berdampak pada kemajuan Dharmasraya. Karena untuk mencari jalan ke pusat itu tidak mudah,” ujarnya.
Menurutnya lagi, Sumatera Barat, khusunya Kabupaten Dharmasraya tidak bisa berharap banyak dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ( APBD) sendiri. Butuh perjuangan dan kerja keras serta kepiawaian untuk mendapatkan dana dari pusat.
” Ini sudah dibuktikan oleh Sutan Riska. Seabrek pembangunan infrastruktur perlahan- lahan berhasil dia wujudkan, seperti jembatan Kabel Stayed Sungai Dareh, jalan dua jalur di Kecamatan Sungai Rumbai, Pulau Punjung, Koto Baru, beberapa unit embung, pelebaran jalan timpeh, jembatan batu rijal, RSUD dan seabrek infrastruktur lainnya. Jika memakai APBD Dharmasraya, semua itu tidak akan tercapai. Dan ini patut disyukuri oleh masyarakat Dharmasraya,” tegasnya.