PADANG ARO – Jembatan darurat (bailey) pengganti jembatan Sungai Pangkua yang ambruk akibat banjir di Nagari Pakan Rabaa, KPGD Solok Selatan (Solsel) dipastikan bisa dilalui kendaraan pada awal Januari 2020.
“Proses pengerjaan hanya memakan waktu sepuluh hari dan telah berjalan sekitar tiga hari,” ujar Kalaksa BPBD Solsel, Richi Amran didampingi Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Irda Hendri, Jumat (27/12). .
Ia mengatakan, apabila jembatan darurat tersebut selesai maka akses serta mobilisasi sekitar 6 ribu warga dan 1.600 siswa bisa kembali normal.
“Jembatan Bailey tersebut merupakan pinjaman dari Dinas Pekerjaan Umum Sumbar untuk jangka sekitar 1,5 tahun. Jadi menjelang jembatan permanen selesai, akses penghubung warga menggunakan Bailey. Semoga, pembangunan jembatan permanen bisa selesai dalam kurun waktu itu,” sebutnya.
Terkait biaya mobilisasi dan operasional dalam merangkai jembatan Bailey, Richi mengatakan bersumber dari Dana Tak Terduga APBD Sumbar sebesar Rp 90 juta. Sedangkan, untuk pembangunan kedudukan jembatan berkisar Rp 347 juta yang berasal dari BNPB. “Habis sekitar 300 kubik batu untuk bronjong kedudukan jembatan,” sebutnya.
Dia menambahkan, setelah jembatan Bailey selesai, hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda empat dan roda dua. “Untuk truk kita tidak menyarankan untuk melewatinya sebab kekuatan maksimal hanya 20 ton,” tutupnya.
Jembatan Bailey Sungai Pangkua, memiliki panjang 51 meter dengan lebar tiga meter. “Lantai jembatan terbuat dari plat besi,” tutupnya. (von)