PARIK MALINTANG – Padang Pariaman sebagai daerah penghasil kelapa. Banyak buah kelapa dari Padang Pariaman yang dijual ke Padang dan Pekanbaru. Hasil penjualan Buah kelapa merupakan tumpuan hidup bagi masyarakat.
Namun persoalan yang terjadi harga kelapa sering turun di tingkat pedagang pengumpul yang langsung membelinya ke kebun masyarakat. Tapi, jika dijual ke pasar harga lebih tinggi daripada ke pedagang pengumpul.
Khaidir Ali, masyarakat Korong Pauh Nagari Tapakis, Kecamatan Ulakan Tapakis menuturkan harga yang ditetapkan oleh pedagang pengumpul sebesar Rp1.700 per butir. Itu buah kelapa ukuran super, kalau ukurannya di bawah itu, harganyapun turun.
Untuk bisa terjual dalam harga yang tinggi, Khaidir Ali sering mengolahnya sendiri. Begitu musim panen tiba, ia jatuhkan buahnya dari batang dengan mengunakan jasa beruk. Lalu buah kelapa dikupas kulitnya.
“Dengan cara ini saya bisa menjual perbuahnya mencapai Rp 3.000,”katanya kepada Babinsa Nagari Tapakis, Kecamatan Ulakan Tapakis Koramil Pauhkambar, Koptu.Inf. Defrizal, Rabu (18/12) di kebunnya.
Mendengar itu Defrizal memberikan semangat dan motivasi. Artinya bagaimana pemilik kebun kelapa di saat panen bisa menjual buah kelapa dalam harga tang tinggi. Tentu harus berusaha. Jangan menjual buah kelapa di atas batangnya kepada pembeli.
Jika mengamati tugas Babinsa di wilayah binaannya tidak hanya fokus pada infrastruktur saja, tapi semua lini kehidupan warganya pun menjadi perhatian. Terutama sekali di bidang ekonomi. Karena ini tiang utama kehidupan. (agus suryadi)