LUBUK BASUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyebutkan banjir yang menggenangi badan jalan menuju Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara sudah surut, namun belum bisa dilalui kendaraan.
“Banjir sudah surut dari 1,5 meter menjadi 0,5 meter dan belum bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Apabila daerah itu tidak dilanda hujan, maka bisa dilalui kendaraan Selasa (21/12) malam,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Irman di Lubukbasung, Selasa.
Ia mengatakan, banjir menggenangi 24 unit rumah di daerah itu juga sudah surut dan masyarakat sudah tinggal di rumah mereka.
Banjir kiriman tersebut akibat meluapnya air Sungai Batang Masang dan Sungai Batang Antokan terjadi pada Minggu (19/12), setelah curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu semenjak 17-18 Desember 2021.
“Daerah itu merupakan dataran rendah, sehingga apabila hujan cukup tinggi di hulu, maka daerah itu bakal banjir,” katanya.
Ia mengakui, daerah itu dilanda banjir, tanah longsor dan pohon tumbang sebanyak 64 titik di enam kecamatan akibat curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu semenjak 17-18 Desember 2021.
Akibatnya, beberapa titik tanah longsor menutupi ruas jalan kabupaten dan provinsi.
Saat ini masih ada dua titik jalan kabupaten di Muko Jalan, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjungraya yang tertimbun tanah longsor.
“Alat berat masih membersihkan material longsor dan apabila sudah bersih, maka akses lalu lintas menjadi lancar,” katanya.
Setelah itu membersihkan pohon tumbang menimpa rumah dan badan jalan di Lubukbasung, Matur dan Tanjungraya.
Banjir juga menggenangi Jorong Gantiang, Nagari Sitanang, Kecamatan Ampeknagari dan air sudah surut.
“Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini dan kerugian material sedang didata,” katanya.(ant)