Batusangkar – Bank Nagari bakal membantu petani jagung dan pengusaha ayam petelur yang akan memperluas usahanya, karena ini juga berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja.
Hal ini dikatakan Direktur Utama Bank Nagari, Gusti Candra ketika bersilaturrahmi dengan pengusaha dan peternak ayam di gazebo Gedung Indo Jolito Batusangkar kemarin.
Gusti Chandra didampingi Bupati Eka Putra mengatakan Bank Nagari bakal hadir untuk membantu baik petani jagung, maupun pengusaha ayam petelur yang akan memperluas usahanya karena ini juga berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja.
“Bank Nagari siap membantu petani dan pengusaha untuk mengerakan usaha peternakannya,” kata Gusti Chandra.
Untuk ini, Gusti Candra juga mengajak pengusaha peternak ayam untuk berinvestasi atau menabung di Bank Nagari, karena juga akan meningkatkan pendapatan bagi Kabupaten Tanah Datar dan juga akan berimbas bagi pembangunan daerah.
“Tanah Datar merupakan yang terbesar investasinya di bank nagari dan terakhir Pemkab mendapatkan deviden sebesar Rp. 26.869.940.199,” ujar Gusti Candra.
Menurut Bupati Eka Putra, kebutuhan jagung untuk peternak di Tanah Datar sebanyak 600 ton per hari, dan itu belum bisa terpenuhi oleh petani jagung.
“Kebutuhan jagung kita harus disuplay dari daerah lain seperti Pasaman, Pesisir Selatan dan yang lainnya,” katanya
Bupati mengatakan mengatasi hal ini nantinya akan dimanfaatkan lahan-lahan kosong untuk penanaman bibit jagung dengan syarat adanya kelompok tani yang bekerjasama dengan peternak.
Katanya, untuk modal bagi pemgusaha yang akan memperluas usahanya juga akan dibantu melalui Bank Nagari.
“Silahkan nanti berkoordinasi dengan Bank Nagari, sampaikan saja ke pihak Bank Nagari apa keluhan dan kebutuhannya, Insyaallah nanti akan di akomodirnya,” timpal Bupati.
Seorang pengusaha peternakan ayam sukses Angku Mira dari Lintau mengatakan kendala terkait pakan ternak khususnya jagung, dimana saat ini jagung selain mahal juga mulai langka sehingga kestabilan harga sekarang tidak kondusif.
“Kami berharap di Tanah Datar sudah ada projek ketahanan pangan khususnya jagung karena kebutuhan yang sangat urgen bagi kita pengusaha peternak ayam petelur, terakhir juga masalah penyuluhan, agar kami mendapatkan informasi dan pendampingan terkait tanaman jagung dari dinas terkait,” ungkapnya. (ydi)