Banyak Iven Besar di Payakumbuh Dibatalkan

PAYAKUMBUH – Mengingat pandemi Covid-19 di Kota Payakumbuh belum sepenuhnya berakhir, beberapa iven besar Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) kota itu terancam batal dilaksanakan di tahun 2021 ini. Bahkan beberapa iven yang memang sudah menjadi kalender tetap pun, terancam dibatalkan juga.

Kepala Disparpora Kota Payakumbuh Desmon Korina, kepada wartawan, Selasa (12/1), mengatakan, kegiatan tersebut bisa terlaksana apabila pihaknya bisa memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan serta mendapatkan izin dari Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19. “Semuanya tergantung kondisi, apabila diizinkan maka kegiatan tersebut akan kita laksanakan. Tapi kalau tidak, ya terpaksa kita batalkan. Padahal banyak agenda yang telah disusun dengan perencanaan yang matang. Tapi itulah, pandemi ini belum tentu kapan akan berakhirnya,” ujarnya.

Menurutnya, selain iven yang direncanakan itu, iven tetap seperti iven tetap Tour de Singkarak (TdS) juga belum ada kabar. Desmon menyebut untuk, kalau pun jadi iven tersebut digelar tahun 2021 ini, maka Kota Payakumbuh tidak ambil bagian dalam perhelatan tersebut, mengingat dalam situasi sekarang ada pembatasan dalam melaksanakan kegiatan. “Untuk tahun ini kita tidak lagi menjadi salah satu peserta dalam iven tersebut dan daerah kita hanya dilalui saja oleh peserta TdS itu,” tambahnya.

Sama halnya dengan kegiatan Uda Uni, untuk tahun sekarang pihaknya tidak lagi mengadakan acara malam puncak pemilihan Uda Uni Kota Payakumbuh, karena ditakutkan nantinya akan mengundang kerumunan masyarakat.

“Walaupun tidak ada, pembinaan tetap akan kita berikan kepada Uda Uni Kota Payakumbuh. Dan kita juga libatkan mereka, apabila ada kegiatan dan tamu penting yang berkunjung ke Payakumbuh,” jelasnya.

Dikatakan, dengan kondisi yang demikian, di tahun 2021 ini Disparpora akan lebih fokus menangani dua pembangunan sarana olahraga yaitu melanjutkan pembangunan GOR tipe B dan lapangan sepakbola di Kelurahan Tanjung Pauh, dengan total anggaran lebih kurang 10 milyar rupiah. “Kita juga tidak menutup kemungkinan melaksanakan even kerja sama, seperti kolaborasi Disparpora Kota Payakumbuh dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar seperti pelaksanaan iven silat, randai dan sebagainya,” pungkas Desmon. (bule)