“Tips dari kami, gunakan rekening itu untuk menyimpan hasil usaha, menabung, dan bertransaksi. Sehingga nantinya pihak marketing atau Mantri bisa lebih yakin dengan analisa usaha debitur karena tercatat jelas pada histori transaksi tabungan di BRI,” tuturnya.
Kemudian, melunasi pinjaman konsumtif. Apabila teman-teman memiliki kredit modal kerja atau investasi umum di bank atau lembaga lain, jelas teman-teman tidak bisa menerima KUR tahun 2024 ini.
Tetapi jika teman-teman memiliki pinjaman konsumtif di bank atau lembaga lain, saran dari kami, lunasilah cicilan-cicilan tersebut.
Hal ini karena cicilan-cicilan tersebut akan dianggap mengurangi kapasitas bayar calon debitur.
Keempat, penggunaan pinjaman sesuai dengan ketentuan. Mantri akan menanyakan perihal penggunaan kredit yang diajukan.
“Saran dari kami, berdasarkan fokus BRI pada KUR 2024, penggunaan kredit KUR harus benar-benar digunakan untuk modal kerja dan investasi usaha, dihindari untuk keperluan konsumtif seperti pembelian tanah, biaya sekolah, dan pembelian kendaraan,” pungkasnya.
Kelima, solusi jika limit KUR habis. Limit akumulasi plafon KUR untuk usaha nonproduksi yang pertama kali menerima KUR pada tahun 2019 ke bawah adalah 100 juta, dan untuk nasabah nonproduksi yang pertama kali menerima KUR tahun 2020 sampai sekarang adalah 200 juta.
“Jika limitnya sudah habis, debitur harus naik kelas ke pinjaman Kupedes atau Kuprak. Namun, jika tetap ingin mendapatkan KUR, cara ini bisa dilakukan, namun sebenarnya tidak diperbolehkan oleh pihak kantor pusat BRI, yaitu menggunakan nama pasangan untuk mengajukan KUR 2024 dengan syarat pinjaman KUR sebelumnya harus dilunasi terlebih dahulu,” terangnya.
Jika ingin peluang disetujui lebih besar, maka pasangan harus memiliki usaha UMKM produktif yang berjalan minimal 6 bulan.
Solusi lain adalah menunggu update dari SI KPOJK atau naik kelas ke pinjaman Kupedes atau Kuprak.
“Saran kami, jangan menggunakan nama pasangan atau mencoba pengajuan ke bank lain menggunakan nama pasangan. Semua ini hanya sebagai tips atau saran dari kami,” katanya.
Namun, keputusan untuk disetujui atau tidaknya pengajuan teman-teman ada pada keputusan Mantri, kepala unit, dan manajer BRI di wilayah masing-masing. (*)